Kebakaran Lahan Srikandi, Damkar Mengaku Tak Tahu

Pekanbaru | Rabu, 15 Agustus 2012 - 09:41 WIB

Kebakaran Lahan Srikandi, Damkar Mengaku Tak Tahu
Asap masih mengepul di lokasi lahan yang terbakar di Jalan Srikandi, Selasa (14/8/2012). (Foto: teguh prihatna/riau pos)

PEKANBARU (RP) - Kebakaran lahan gambut yang terjadi di sekitar Jalan Srikandi dan Jalan Tuanku Tambusai ujung sudah terjadi sejak tiga pekan yang lalu.

Namun anehnya sampai sekarang belum ada masyarakat sekitar yang melihat adanya upaya pemadaman yang dilakukan oleh Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Pekanbaru.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Imbas dari pembakaran lahan tersebut sudah pula menimbulkan kabut asap tebal di Kota Pekanbaru, terutama di sekitar dua lokasi tersebut.

Henny yang merupakan warga sekitar merasa sangat heran dengan kinerja Damkar. Harusnya menurut dia, begitu ada lahan yang terbakar, maka Damkar harus langsung turun melakukan pemadaman.

Bukan malah sebaliknya, membiarkan api terus membakar lahan tersebut, sehingga menimbulkan kabut asap yang cukup tebal di Kota Pekanbaru.

‘’Kami minta kepada Dinas Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru untuk dapat melakukan pemadaman. Karena kebakaran lahan yang terjadi di dua lahan itu sudah cukup lama, diperkirakan sudah ada sekitar tiga pekan ini,’’ terang Henny.

Menyikapi persoalan ini, Kadis Damkar Kota Pekanbaru, Syafril Nawawi kepada Riau Pos, Selasa (14/8) mengungkapkan, sejauh ini pihaknya belum ada menerima laporan dari masyarakat bahkan mengetahui bahwa adanya kebakaran lahan di sekitar Jalan Sri Kandi tersebut.

Jika memang laporan yang disampaikan itu benar adanya, maka pihaknya akan segera turun ke lapangan untuk melakukan pemadaman.

Namun lanjutnya, proses pemadaman api terhadap lahan yang bergambut ini tidak semudah memadamkan api yang membakar lahan yang tidak bergambut.

Pemadaman api yang membakar lahan gambut tidakan akan bisa langsung di matikan secara total. Karena api yang membakar gambut itu pada saat dilakukan penyiraman, yang mati hanya dibagian atas saja, sementara yang dibagian bawah tidak mati.

‘’Sewaktu hari panas, maka api yang membakar lahan gambut dibagian bawah itu akan kembali menyala. Jadi kita minta kepada masyarakat sekitar untuk bisa juga memaklumi. Kemudian kalau jarak lokasi lahan yang terbakar sangat berjauhan, maka mobil yang kami gunakan untuk memadamkan api juga tidak akan bisa. Karena kemampuan slang yang bisa kami fungsikan untuk memadamkan api ini hanya tiga ratus meter dari akses jalan. Kalau ukurannya melebihi dari itu, maka kita tidak akan bisa untuk melakukan pemadaman,’’ ujarnya.

Kendati demikian, Syafril juga tidak bisa memungkiri tentang adanya kebakaran lahan yang terjadi di Kota Pekanbaru. Jumat lalu katanya, memang peristiwa kebakaran lahan di Pekanbaru berada di Kecamatan Rumbai.

Namun untuk Kecamatan Tampan, sejauh ini pihaknya belum ada menerima laporan baik dari camat atau juga lurah setempat.

‘’Sepanjang lokasinya masih bisa kita jangkau maka kita akan padamkan. Tapi jika tidak, maka kita akan berkoordinasi dengan Tim Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).(lim/ilo)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook