(RIAUPOS.CO) - Ribuan warga dari berbagai daerah yang di Provinsi Riau, berbondong-bondong memadati pelataran parkir Hotel Furaya Pekanbaru yang berada di Jalan Sudirman, Senin (14/5). Bahkan sejak pukul 06.00 WIB, masyarakat sudah membentuk antrean panjang di hari perdana pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) dalam program Gerakan Indonesia Sadar Administrasi Kependudukan (GISA) yang dicanangkan pemerintah pusat.
Beberapa warga yang datang dari pagi sempat mengeluhkan keterlambatan pengurusan KTP-el kemarin. Sebab mereka yang datang sejak pagi dan seharusnya dimulai pukul 08.00 WIB, molor beberapa jam. Ini karena jaringan perekam KTP-el bermasalah.
Seperti yang diungkapkan Wati, warga Kecamatan Tenayan Raya. Ia datang sejak pukul 06.00 WIB. Ia mengaku lebih awal datang dikhawatirkan banyak yang antre dan membeludak. “Namun hingga pukul 11.00 WIB belum juga rekam KTP. Kata petugasnya jaringannya bermasalah,” kesalnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Wini. Warga Rumbai Pesisir tersebut sengaja datang ke Furaya untuk membuat KTP-el.
“Sudah lama direkam, tapi belum jadi juga, lihat di medsos ada pencetakan tiga hari sudah jadi, makanya sengaja ke sini,” ungkapnya.
Sama halnya dengan Adifa, warga Kecamatan Marpoyan Damai mengaku menggunakan surat keterangan (Suket) dari kecamatan. Begitu juga dengan Adifa mengatakan bahwa ia sengaja datang untuk melakukan perekaman KTP-el tersebut.
Disebutkannya, sampai saat ini ia dan beberapa anggota keluarganya masih belum bisa melakukan perekaman tersebut di daerah asalnya. Ia mengaku tidak tahu alasan mengapa proses perekaman KTP tersebut.
Diakui Adifa ia dan beberapa rekannya tersebut bahkan sudah datang sejak pukul 06.00 WIB. Informasi soal perekaman KTP-el tersebut ia dapat dari media sosial yang memberitakan soal adanya kegiatan perekaman KTP-el serentak untuk seluruh kabupaten dan Kota di Provinsi Riau.
Dari pantauan di lapangan, setelah pintu dibuka warga yang hendak membuat KTP-el langsung masuk. Bahkan banyak yang berlari menuju lokasi pembuatan KTP-el.
Warga yang hendak membuat KTP-el diharuskan menyerahkan berkas seperti foto kopi Kartu Keluarga dan fotokopi suket.
Sementara itu Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pengendalian Penduduk KB (Disdukcapi-PPKB) Provinsi Riau Andra Syafril menyebutkan kegiatan perekaman KTP-el yang dilaksanakan dua hari tersebut sebagai tindaklanjuti edaran Kemendagri untuk percepatan perekaman KTP elektronik. Gerakan ini juga sebagai bentuk gerakan sadar adminstrasi kependudukan.
Kegiatan yang digelar Senin dan Selasa (14-15/5) di parkiran Hotel Furaya tersebut kata Andra untuk itu masyarakat yang belum melakukan perekaman KTP elektronik dan sudah merekam namun belum dilakukan pencetakan maka ini solusinya dari pemerintah. Apalagi menghadapi Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2019 mendatang proses perekaman diharuskan untuk tuntas.
“Kegiatan ini merupakan sinergitas lintas sektor bersama kabupaten/kota yang telah dicanakan pemerintah pusat di Kota Batam yakni Gerakan Indonesia Sadar Administrasi Kependudukan (GISA). Kami juga dibantu oleh Dirjen Kemendagri untuk membantu di sini dengan 20 orang petugas. Bahkan selama dua hari kita targetkan 10 ribu blangko yang disediakan pusat membantu warga di sini,” kata Andra saat dijumpai di Hotel Furaya.
Menurut Andra ini dilakukan untuk melakukan upaya jemput bola ke masyarakat agar melakukan perekaman KTP-el dan hanya cukup membawa fotokopi kartu keluarga.
“Di samping itu Ditjen Dukcapil akan melakukan perekaman dan pencetakan KTP-el bagi warga luar Riau yang tidak memiliki KTP-el, warga luar Riau cukup bawa KK,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan kegiatan ini mengejar target pencapaian perekaman dan pencetakan KTP elektronik menjadi 100 persen di Riau. “Kami juga mendorong kabupaten/kota sebagai teknis untuk menggesa semuanya,” jelas Andra Syafril.
Untuk pecetakan, kata Andra, jika sudah terekam semua maka bisa ambil pada 17 Mei di Kantor Disdukcapil Provinsi Riau di Jalan Pepaya. Ia mengakui ada gangguan jaringan yang terjadi. “Namun itu gangguan dari pusat. Itu diluar jangkauan kami. Karena ada 9 alat perekam dan kami cukup dibantu beberapa pihak. Dan masyarakat diharapkan bisa bersabar,” ujar Andra.
Sementara itu, Kepala Disdukcapil Kota Pekanbaru Baharuddin menyebutkan pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Riau untuk pecetakan perekaman KTP-el. “Tidak hanya kota Prkanbaru saja yang merekam di sini tetapi juga masyarakat luar dari Pekanbaru bisa merekam di sini. Kegiatan ini juga tidak serya merta untuk dicetak tetapi juga ada prosesnya. Namun jika pencetakan KTP elektronik untuk data yang statusnya PRR (print ready record) akan kita cetak. Kami juga menargetkan perekaman ini 99.9 persen masyarakat pekanbaru sudah mempunyai KTP,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui saat ini di daerah masih banyak yang belum melakukan perekaman KTP elektronik dan bahkan yang susah merekam namun belum dilakukan pencetakan.
Di Provinsi Riau sendiri setidaknya masih ada 211.617 dari wajib KTP elektronik di Riau sebanyak 4.152.224 atau sudah terealisasi sebanyak 3.993.733. Jika dipersentasekan sudah rekam 96,18 persen dan belum rekam 3,82 persen.(ade)