Lahan Relokasi Pedagang Tahap Penimbunan

Pekanbaru | Selasa, 15 Mei 2018 - 11:36 WIB

KOTA (RIAUPOS.CO) - Ratusan pedagang pasar induk sementara di Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) akan direlokasi Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Hal ini dilakukan lantaran ada pembangunan tempat pengujian kendaraan bermotor dalam waktu dekat.

Sebagai solusi bagi pedagang, Pemko Pekanbaru telah menyiapkan lahan pengganti sebagai tempat untuk melakukan aktivitas bongkar muat. Menjelang rampungnya pembangunan Pasar Induk di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Tampan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Saat ini progres pemindahannya terus berlangsung. Di mana lahan tersebut dalam tahapan penimbunan menjelang akan dibagun tempat penampungan sementara (TPS) bagi para pedagang.

"Lokasi itu tengah ditimbun, karena permukaan tanah tidak rata. Hal ini mengantipasi terjadinya genangan ketika hujan turun," ungkap Masirba Sulaiman, Kabag Ekonomi Setko Pekanbaru, Senin (14/5).

Dikatakan Irba, penimbunan tersebut dilakukan oleh Persatuan Pedagang Pasar Induk Sementara, karena penimpunan itu Pemko Pekanbaru tidak memiliki anggarannya. "Jika sudah selesai, maka akan dibangun TPS yang dapat menampung sekitar 300 pedagang," imbuhnya.

Mantan Kabid Perdagangan DPP Kota Pekanbaru mengatakan,  para pedagang akan dikenakan biaya retribusi atas menggunakan lahan aset Pemko Pekanbaru. Mengenai besarannya, ia tidak mengetahui secara pasti. "Besaran restribusinya tengah dalam pembicaraan dengan BPKAD dan para pedagang," sambung Irba.

Terpisah, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru Kendi Harahap mengatakan, wacana pembangunan gedung pengujian kendaraan bermotor dapat dilakukan setelah pengosongan area bagi para pedagang.

"Setelah pasar itu kosong kami akan bangun untuk pusat uji kendaraan di sana," jelas Kendi.

Meski tidak menjelaskan rincian berapa anggaran yang dikucurkan untuk pembangunan gedung tersebut, namun Kendi memaparkan, pembangunan dilakukan tidak sampai tuntas karena terbentur anggaran.

"Berapa besarannya saya tidak tahu pasti, tapi kalau tidak salah sekitar Rp2 miliar. Kami minta kepada seluruh pedagang yang memakai area sesuai koordinasi kita untuk segera mengosongkannya. Karena sudah ada tempat alternatif di daerah belakang Terminal BRPS, sehingga pembangunan bisa dimulai," pungkas Kendi.(rir)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook