Komisi B Tolak Venue Bowling dan Biliar di Ritos

Pekanbaru | Selasa, 15 Mei 2012 - 08:04 WIB

PEKANBARU (RP) - Komisi B DPRD menolak penempatan venue bowling dan biliar PON XVIII - 2012 di Riau Town Square (Ritos) Purna MTQ Pekanbaru. Komisi B juga memberi solusi, khusus untuk bowling dan biliar sebaiknya menyewa tempat yang sudah ada seperti Bowling 88 Jalan Riau.

Penegasan ini disampaikan Ketua Komisi B DPRD Riau T Rusli Ahmad didampingi Wakil Ketua Komisi B H Ramli FE usai hearing dengan Biro Keuangan Pemprov Riau, Senin (14/5).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Di hadapan Kepala Biro Keuangan Hardi dan pegawai biro keuangan Pemprov Riau, Rusli Ahmad mengatakan, ada beberapa pertimbangan yang menyebabkan pihaknya menolak pembangunan venue tersebut.

Pertama pembangunannya belum mengantongi izin sehingga diyakini akan melanggar ketentuan hukum. Walau kegiatan pemerintah, namun pembangunan tersebut juga harus pada hukum yang berlaku.

‘’Kita lihat izin dan prosedur lainnya belum diselesaikan, tapi sudah diruntuhkan dan mau dibangun,’’ jelas politisi PDIP ini.

Pertimbangan kedua adalah waktu pengerjaan yang terlalu mepet sehingga akan menghasilkan kualitas yang rendah. Apalagi bangunan fisik tersebut membutuhkan waktu pengerasan dan pekerjaan tersebut tidak bisa dipaksakan, sementara waktu pelaksanaan PON semakin dekat.

Pertimbangan ketiga soal peruntukan kawasan, di mana kawasan tersebut merupakan kawasan budaya yang harus tetap terjaga dengan baik dan tak mungkin digabung dengan kegiatan olahraga.

Dan pertimbangan keempat dan sangat penting adalah karena pembangunan venue tersebut oleh investor hanya sementara. Dimana venue digunakan selama PON setelah itu gedung tersebut akan diserahkan ke investor sementara bowling dan biliar harus mencari lokasi baru usai PON.

‘’Jadi kita melihat penempatan venue bowling dan biliar itu hanya sebagai tempat berlindung. Kita berharap PON dijadikan alasan melegalkan persoalan. Karena itu kita merekomendasilkan untuk kedua cabang ini hanya sewa lapangan yang sudah ada. Kita maunya investor membangun seperti lapangan tenis PTPN V yang tetap bermanfaat usai PON,’’ ujarnya.(ans)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook