PEKANBARU

Firdaus: PMBRW Bukan Akal-akalan Menjaring Suara

Pekanbaru | Selasa, 15 Maret 2016 - 09:24 WIB

KOTA (RIAUPOS.CO) - Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr Firdaus ST MT memberikan penegasannya tentang program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rukun Warga (PMBRW). Program ini disebut sebagai cara untuk mempercepat diterapkannya konsep smart city (kota pintar) dan bukan untuk kepentingan politik dirinya.

Penegasan ini disampaikannya dalam pembukaan forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pekanbaru, Senin (14/3). Forum ini sendiri digelar sebelum musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) yang membahas program-program kerja Pemerintah kota (Pemko) Pekanbaru dan nantinya bermuara pada penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2017.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Wako yang membuka acara memaparkan berbagai program unggulan Pemko Pekanbaru yang sudah berjalan, di antaranya PMBRW, masjid paripurna, hingga kerjasama kawasan Pekanbaru, Siak, Kampar dan Pelalawan (Pekansikawan).

Menjelaskan PMBRW, Wako menyebut ada target untuk bisa secepatnya menerapkan konsep smart city yang sejak lama didengungkan. Salah satu caranya adalah melalui PMBRW. ’’PMBRW bukan akal-akalan Firdaus menjaring suara. Tidak. Ada suara-suara, ini dibuat untuk menjaring suara, tidak. Dari PMBRW kita bisa memenuhi indikator smart city. Masyarakat cerdas, ekonomi cerdas, lingkungan cerdas, dan pemerintahan cerdas,’’ tegasnya.

Melalui pembangunan database lewat program ini, Firdaus melanjutkan siapapun Wako Pekanbaru nantinya bisa mengacu pada PMBRW. ’’Ini tidak bisa ditinggal kalau kita mau kota maju. Itu bukan program asal-asalan, itu melalui proses dan pemikiran yang panjang,’’ lanjutnya.

PMBRW sebutnya lagi akan terus disempurnakan. Dengan database yang ada Wako menyebut dirinya bisa memantau perkembangan Kota Pekanbaru melalui teknologi telepon pintar. ’’Tahun ini harus disempurnakan. Kumpulan dari data RW akan jadi database di kelurahan. Dari kelurahan dikumpulkan di kecamatan dan kecamatan ke kota,’’ paparnya sambil menunjukkan contoh grafik data masyarakat yang tersimpan di PMBRW mulai dari nama, jumlah pendapatan dan beberapa varialbel lain.

Sementara itu, terkait masjid paripurna Wako memaparkan, program tersebut adalah jalan untuk menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan masyarakat. ’’Di masjid kita bangun masyarakat. Kita ajak mencintai lingkungan agar sehat. Pekanbaru mayoritas muslim, karena itu basis rumah ibadahnya kita ambil masjid dahulu,’’ ungkapnya.(ali)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook