Hanya 14 Persen UMKM yang Manfaatkan Pinjaman

Pekanbaru | Jumat, 14 Desember 2018 - 12:00 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tercatat, sebanyak 527 ribu usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Riau. Dari jumlah tersebut, hanya 14 persen yang mengakses pembiayaan atau menggunakan fasilitas pinjaman usaha.

    “Tadi disampaikan Pak Sekda, ada 500 ribu lebih UMKM di Riau. Tapi hanya 14 persen yang mengakses pembiayaan,” kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Riau Tri Budhianto, Kamis (13/12) siang.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Tri menjelaskan, ada tiga jenis akses pembiayaan kepada UMKM yang disediakan oleh pemerintah. Pertama, penyaluran melalui kredit usaha rakyat (KUR). Kedua pembiayaan ultra mikro (UMi) dan pembiayaan dana bergulir dari LPDB KUMKM.

“Kalau pedagang kecil, itu mengaksesnya melalui UMi. Karena plafonnya Rp10 juta ke bawah. Kalau sudah mulai berkembang besar, aksesnya ke KUR. Sampai Rp25-500 juta. Kalau sifatnya lembaga, koperasi, ke LPDB. Perorangan juga bisa, tapi jalurnya lain lagi,” ujar dia.

Oleh karena itu kata dia, pemerintah daerah didorong untuk memfasilitasi pelaku UMKM untuk dapat memanfaatkan pembiayaan ini. Salah satu upayanya, dengan dilakukan diskusi sebagai bentuk sosialisasi. “Kami undang seluruh pemerintah daerah, asosiasi, koperasi dan perbankan,” ujarnya.

Diskusi ini diselenggarakan untuk mendukung perekonomian di Riau. “Pemerintah itu sebenarnya sudah banyak memfasilitasi untuk pemberdayaan UMKM. Mungkin belum semuanya paham. Belum terinformasi dengan jelas,” jelas dia.

Tri juga menjelaskan, rendahnya UMKM yang memanfaatkan pinjaman tersebut, karena informasi yang belum tersampaikan ke UMKM. Jika pembiayaan ini bisa diakses oleh seluruh UMKM di Riau, maka perputaran uang di Riau akan besar.

“Bisa dibayangkan, jika semua UMKM ini mengakses rata-rata UMKM Rp100 juta. Dikali 500 ribu. Berapa yang berputar di Riau. Kita mengajak semua Pemda, ayo sama-sama memberdayakan UMKM kita,” kata dia.

Penyebab lainnya kata Tri, karena rata-rata UMKM tidak bisa mengakses bank. Mereka tidak tahu ke mana mengaksesnya. “Jangan sampai UMKM pembiayaannya ke rentenir. Jadi, bagaimana caranya mengarahkan supaya bisa mengakses itu. Dengan ini, semoga tahun depan, UMKM bisa mengakses pembiayaan ini,” ujar Tri.

Kabid PPA II Kanwil DJPb Riau, Zaenal Abidin mengatakan, potensi UMKM di Riau sangat besar. Bahkan mampu menyediakan 97,22 persen lapangan kerja. Namun, belum semua UMKM yang memanfaatkan pembiayaan.(dal)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook