KOTA (RIAUPOS.CO) - Bertempat di Aula Serba Guna Yayasan Al Huda Pekanbaru, ratusan siswa dari tiga sekolah, yakni SMA Al Huda, SMK Nasional Al Huda dan MTsN Al Huda, antusias mengikuti dan menyimak Gerakan Anti Hoax Goes to School yang diselengarakan konstituen Dewan Pers yang ada di Riau, yakni Serikat Perusahaan Pers (SPS) Riau, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Riau dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Pekanbaru, Kamis (13/12) pagi.
“Ini baru pertama kali kami mendapatkan informasi tentang hoaks secara luas dan dampaknya. Kami baru sedikit tahu tentang hoaks itu dari internet,” ungkap Haristo, salah seorang siswa kelas XI SMA Al Huda yang berhasil jadi champion kuis antihoaks.
Mewakili Yayasan Al Huda Pekanbaru, Kepala Sekolah Drs Erdison MSi menyampaikan terima kasih kepada SPS Riau, PWI Riau, IJTI Riau dan AJI Pekanbaru yang sudah hadir memberikan sosialisasi dan edukasi antihoaks kepada ratusan siswa-siswi tiga sekolah di bawah Yayasan Al Huda.
“Mudah-mudahan setelah acara ini, siswa-siswi kami semakin paham apa itu hoaks, apa dampaknya bagi mereka dan dampak bagi lingkungan masyarakat. Paling penting, siswa-siswi jangan mudah percaya informasi, apalagi hoaks, dan jangan menyebar kebencian melalui media sosial,” kata Erdison mengingatkan.
Erdison mengakui memang saat ini begitu mudah hoaks dan ujaran kebencian menyebar di semua kalangan, termasuk kalangan milenial siswa-siswi. Karena itu perlu kecerdasan dalam menyikapinya.
“Melalui Gerakan Anti-Hoax Goes to School diharapkan nanti semua semakin cerdas, sehingga tidak menjadi korban hoaks, apalagi menjadi pelaku hoaks,” kata Erdison.
Di tempat yang sama, Ketua SPS Riau H Zulmansyah Sekedang, yang sehari-hari juga Ketua PWI Riau menyebutkan, Gerakan Anti Hoax Goes to School merupakan inisiasi konstituen dewan pers di daerah dan dikerjakan bersama-sama antara SPS, PWI, IJTI dan AJI Pekanbaru. Tujuan dari hajatan Gerakan Anti Hoax ada empat hal. Pertama, menambah wawasan dan pengetahuan siswa-siswi generasi milenial terhadap hoaks serta dampaknya secara sosial dan hukum. Kedua, memberikan cara jitu kepada siswa untuk mengenali hoaks. Ketiga, mengenali dan mencegah serta melawan hoaks yang terjadi di kalangan siswa-siswi generasi milenial dan tujuan keempat meningkatkan kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial generasi milenial untuk ikut mencegah dan melawan hoaks.
“Setelah mengikuti sosialisasi dan edukasi anti hoaks ini, kami harapkan adik-adik generasi milenial, khususnya siswa-siswi tiga sekolah di Yayasan Al Huda Pekanbaru ini semakin memahami hoaks, tidak jadi korban hoaks dan paling penting tidak menjadi pelaku hoaks,” ungkap Zulmansyah.
Selain Zulmansyah, tampil sebagai narasumber Ketua AJI Pekanbaru Firman Agus dengan materi “Saring sebelum Sharing” dan Ketua IJTI Riau Perasmadino dengan materi “Literasi Digital: Peran Penting Generasi Milenial Melawan Hoax”. Sementara para siswa berprestasi yang sukses menjadi champion kuis antihoaks dan membawa pulang hadiah adalah Haristo, Riski, Halim Kusuma, Silvi Anggraini dan Luthfi. Mereka antara lain mendapatkan hadiah berupa handphone, buku Tunjuk Ajar Melayu dan tiket menonton di Bioskop XXI.(mng)