Warga Tinggal di Tanggul

Pekanbaru | Kamis, 14 November 2013 - 10:33 WIB

Warga Tinggal di Tanggul
Warga Perumahan Witayu terpaksa tinggal di kolong bangunan tanggul belakang perumahan, karena rumah mereka terendam banjir, Rabu (13/11/2013). Foto: didik herwanto/riau pos

KOTA (RP) - Dua Rukun Tetangga (RT) di Perumahan Witayu, Kelurahan Meranti Pandak, terendam banjir sejak dua pekan lalu. Ketinggian air yang mencapai lutut orang dewasa tersebut merendam puluhan rumah. Akibatnya warga di dua RT tersebut terpaksa mengungsi dan tinggal di kolong bangunan tanggul.

Hingga Rabu (13/11), perumahan itu masih dilanda banjir. Namun kondisi tempat pengungsian yang dibangun warga sangat tidak layak.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dua tenda yang didirikan tidak dapat ditinggali karena permukaanya bocor di sana-sini. Akibatnya, warga yang rumahnya terendam terpaksa harus tinggal di tempat seadanya.

Seperti keluarga Ida Saragih (43) bersama lima orang anaknya Mereka tinggal di kolong bangunan tanggul yang tidak jadi dari rumah mereka. Bangunan 1x1,5 meter tersebut sudah ia tinggali kurang lebih sepekan.

‘’Ya mau tidak mau, soalnya tidur di tenda itu kalau hujan bocor, sudah koyak di sana-sini, tak layak lagi,’’ keluhnya saat diwawancarai Riau Pos, Rabu (13/11).

Terebih lagi menurut Ida, keamanan tenda juga kurang. Pada malam hari tidak ada penerangan, sementera tenda yang terletak di belakang Perumahan Witayu itu dekat dengan semak belukar. ‘’Tadi malam saja masuk maling, mereka datang pakai motor. Ya apa yang mau diambil orang, kita tidak punya apa-apa,’’ katanya.

Diakui wanita yang berprofesi sebagai pemulung ini, hingga kini belum ada bantuan. Padahal banjir ini sudah berlangsung selama hampir dua pekan.

‘’Belum ada bantuan, saya belum terima, tapi yang di depan sudah. Denger-denger dapat tiga bungkus mie instan,’’ tuturnya.

Dari pantauan Riau Pos di lapangan, banjir melumpuhkan aktivitas warga. Banyak di antara mereka yang memilih tidak beraktivitas di luar rumah karena sibuk menyelamatkan barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman. Kendaraan bermotor yang mereka miliki juga tidak bisa ke mana-mana, karena jalanan di perumahan tersebut terendam air semua. Untuk mengambil air dan mengangkat bahan makanan, warga menggunakan perahu darurat yang mereka buat dari ban bekas yang diikatkan dengan selembar papan.

Wako Perintahkan Dissos Beri Bantuan

Sementara itu, menyikapi banjir yang terjadi di Perumahan Witayu itu, dari Tokyo, Wali Kota (Wako) Pekanbaru Firdaus memerintahkan supaya Dinas Sosial (Dissos) Kota Pekanbaru untuk segera turun tangan dan memberikan bantuan yang diperlukan.

Apalagi disebutkan Wako, sudah dua pekan warga mengungsi, tentu ini memerlukan tenda dan dapur umum. Artinya jika sudah banyak yang mengungsi, maka Dinas Sosial jangan menunggu diperintah, lakukan sesuai dengan Tupoksi.

Perintah ini disampaikan Wako kepada Riau Pos Rabu (13/11), saat dihubungi lewat saluran nomor pribadinya, yang saat ini berada di Tokyo bersama dengan Menteri Lingkungan Hidup.

 ‘’Ya, Dinas Sosial harus tanggap, segera berikan bantuan. Seperti dapur umum dan tenda untuk bertenduh. Tidak hanya itu, bantuan makanan juga perlu disiapkan,’’ instruksi Wako kepada Dinas Sosial.

Selain memerintahkan Dissos, Wako juga minta kepada Dinas Pemadam Kebakaran untuk dapat siaga di lokasi kebanjiran Witayu itu. ‘’Ini gunanya untuk penanganan penanggulangan bencananya, jadi Dinas Pemadam Kebakaran juga harus stanby. Juga diintruksikan kepada dinas yang lain, termasuk Dinas Kesehatan,’’ tutur Wako.(gus/dik)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook