Asyiknya Bincang Catatan Ayat Lelaki ar-Rahman

Pekanbaru | Sabtu, 14 September 2019 - 11:37 WIB

Asyiknya Bincang Catatan Ayat Lelaki ar-Rahman
Suasana bincang novel cinta Catatan Ayat Lelaki ar-Rahman di Perpustakaan Soeman HS,Sabtu (14/9/2019).(KUNNI MASROHANTI/RIAUPOS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Pelajar dari berbagai sekolah tingkat SMA, mengikuti bincang novel berjudul Catatan Ayat Lelaki ar-Rahman, Sabtu (14/9) di perpustakaan Soeman HS. Novel yang merupakan catatan perjalanan ini ditulis oleh Bambang Kariyawan Ys, Freddy Antara, Meiza Ihsan dan Rizki Andrian.

Bincang novel ini menghadirkan novelis perempuan Riau Nafi'ah Al Mi'rab, duta baca Riau Wamdi, novelis dan redaktur majalah budaya Annida Arlen Araguci dan sastrawan Riau Bambang Kariyawan yang juga salah seorang penulis dalam novel ini. Beberapa sastrawan Riau seperti Kunni Masrohanti dan Dahrial Iskandar, juga hadir.


''Kami sangat senang dengan diskusi atau bincang-bincang sastra yang kembali dilaksanakan di perpustakaan kita ini. Kalau perlu setiap minggu ada aktivitas literasi seperti ini,'' kata Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Riau, Iwan SH MSi yang membuka kegiatan tersebut mewakili kepala dinas.

Nafi'ah lebih banyak bercerita tentang proses kreatif menjadi penulis, sedang Arlen lebih banyak mengupas buku Catatan Ayat Lelaki ar-Rahman. Wamdi juga membahas buku tersebut yang disebutnya antara novel atau tidak dengan bentuk catatan monolog dan kekuatan diksi-diksi yang ada di dalamnya. Ia juga menyebutkan buku tersebut sebagai bukti mudahnya menulis, termasuk pengalaman setiap orang, termasuk buku itu yang berangkat dari pengalaman penulis-penulisnya.

Sementara, Bambang Kariyawan, menceritakan kembali apa yang telah ditulisnya dalam novel tersebut, yakni tentang pengalamannya saat menjalankan ibadah haji di tanah suci. ''Pengalaman saat menunaikan ibadah haji di tanah suci, ini yang saya tulis dan menjadi buku ini. Waktu itu saya merasa sangat punya waktu banyak, padahal saya sudah beribadah full. Maka saya manfaatkan untuk menulis. Tidak ada yang sulit dalam menulis, yang penting dimulai,'' katanya.

Acara yang digagas Forum Lingkar Pena (FLP) Pekanbaru dalam Bangsal Sastrawan ini diawali dengan pembacaan puisi oleh Kunni Masrohanti dan Arlen Araguci. Keduanya membaca puisi tentang asap, sesuai dengan kondisi Pekanbaru saat ini.(kun)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook