Laporan JOKO SUSILO, Pekanbaru jokosusilo@riaupos.co
Meski sosialisasi bahaya HIV/AIDS terus gencar di lakukan, tetapi penderitanya tetap saja banyak.
Bahkan berdasarkan data Komisi Perlindungan AIDS (KPA) Pekanbaru penderita yang telah meninggal dunia sampai Juni 2012 telah mencapai tujuh orang.
‘’Penderita masih saja tinggi, sampai pada Juni 2012, kasus HIV meninggal tujuh orang sementara kasus AIDS 114 meninggal,’’ terang Sekretaris KPA Pekanbaru, Hasan Supriyanto kepada Riau Pos Rabu (12/9).
KPA Pekanbaru sendiri bersama dengan instansi terkait lainnya saat ini gencar melakukan sosialisasi baik di sekolah-sekolah, masyarakat maupun di lingkungan rawan prostitusi.
Dijelaskan dia lagi, jika penyakit HIV/AIDS tersebut tidak hanya berasal dari pergaulan seks bebas.
Tetapi bisa juga akibat dari penggunaan jarum suntik secara bergantian dengan penderita HIV/AIDS.
‘’Sosialisasi yang gencar dilaksanakan diharapkan bisa memberikan pemahaman tentang bahaya seks bebas yang dapat berakibat pada HIV/AIDS. Tetapi virus ini juga bias terjangkit memalui pemakaian jarum suntik,’’ tuturnya.
Masyarakat Pekanbaru dapat memeriksakan dirinya di Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) dan RS Jiwa Tampan untuk mengetahui apakah sudah terjangkit virus HIV/AIDS atau belum.
Pasalnya penyakit ini memang tidak bisa dirasakan langsung penderitanya dan dapat bertahan-tahun.
KPA Pekanbaru saat ini telah mengembangkan koordinasi dengan instansi terkait kabupaten/kota dalam mengetahui perkembangan secara konkrit penderita HIV/AIDS di Kota Pekanbaru dan Riau.(nto)