Laporan AZNIL FAJRI, Pekanbaru aznil-fajri@riaupos.co
Hutan wisata Danau Buatan Rumbai Pekanbaru seluas lebih kurang 3 hektare terbakar Rabu (13/6) petang sekitar pukul 17.00 WIB. Api meluluhlantakkan hutan alam yang tumbuh liar, termasuk pohon-pohon akasia yang tumbuh liar di hutan wisata Danau Buatan Rumbai Pekanbaru itu.
Lokasi hutan yang terbakar berlokasi setelah pintu masuk Danau Buatan Rumbai sebelah kiri. Berjarak sekitar 200 meter dari pos jaga yang lama di pintu masuk Danau Buatan tersebut.
Saksi mata Efri kepada Riau Pos Rabu (13/6) petang tadi di lokasi kebakaran menyebutkan, diduga api berasal dari puntung rokok orang tak dikenal. Lahan yang terbakar ini bukan lahan milik Pemko Pekanbaru, tapi milik penduduk Jalan Sembilang Rumbai Muhammad Nafis.
‘’Lahan yang terbakar ini milik Pak Muhammad Nafis, anggota DPRD Pekanbaru. Ada sekitar 350 batang pohon durian yang baru ditanam Pak Nafis berumur sekitar tiga tahun ikut hangus terbakar. Juga ada sekitar 30 batang pohon sawit usia dua tahun turut gosong dilalap api,’’ kata Efri.
Efri yang mengaku famili dekat M Nafis ini tinggal dekat dari lokasi kebakaran hutan wisata Danau Buatan. Efri membangun pondok tempat tinggalnya dekat dari tepian Danau Buatan.
Dari pengamatan Riau Pos di lokasi kebakaran petang tadi, hutan yang terbakar ini nampak seperti baru ditebas oleh seseorang, lalu terkesan seperti sengaja dibakar.
Namun masalah sengaja dibakar ini dibantah Efri dengan mengatakan tak mungkin dibakar. Tapi menurutnya ada orang iseng merokok membuang puntung rokok ke semak-semak, lalu terbakar.
Penduduk lain yang dekat dari lokasi kebakaran itu sempat melihat seseorang menebas semak-semak dan pohon liar di lokasi kebakaran itu sebelum api membara besar. Namun seseorang itu menghilang setelah api membesar.
Dua mobil pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru tiba di TKP dan berusaha memadamkan api. Tapi jangkauan semprotan tim pemadam terbatas, di mana api masih merayap di sisi barat melalap semak-semak perlahan-lahan.
Hingga diturunkannya berita ini baru sebagian saja api bisa dipadamkan. Sedangkan di sisi lain api masih merayap karena sulitnya menjangkau dan menerobos medan hutan yang rimbun.(muh)