Riau Pos Online-Sejak dua pekan belakangan ini sejumlah murid SD, SMP, SMA dan para
mahasiswa di Kota Pekanbaru terpaksa belajar di rumah dan di tempat kos mereka menggunakan lampu darurat/lampu teplok.
Ini diakibatkan di Kota Pekanbaru saat ini sedang berlangsung kondisi gawat darurat padam
bergilir listrik PLN. Pihak petugas PLN sampai saat ini belum berhasil memperbaiki
kerusakan di lokasi hulu, pembangkit PLTA Ombilin Batusangkar, Sumatera Barat sehingga
berimbas ke hilir Kota Pekanbaru sekitarnya. Alhasil sekitar satu juta penduduk kota panas
terik Pekanbaru ini dihadiahi giliran mati lampu oleh PLN.
Salah seorang mahasiswi Unri kampus Panam, Louis kepada Riau Pos Online membenarkan
merasakan dampak mati lampu bergilir di rumahnya di Jalan HR Soebrantas Km 12 Panam
Pekanbaru. Menurut dia di malam hari ia belajar menggunakan lampu penerangan seadanya dan terkadang pakai senter handphone. "Ya mau pakai apalagi Bang, tak ada mesin jenset di
sini," katanya.
Sementara Putri Juwita, siswi SMAN 9 Pekanbaru mengatakan pula ia belajar pakai lampu
penerangan lampu teplok di rumah di Panam karena listrik PLN sering padam bergilir di
kawasan Panam Pekanbaru. "Kami berharap PLN segera memperbaiki kinerjanya agar lampu PLN tak mati lagi," ujar Putri Juwita.(azf)