Riau Pos Online - Sejak dua pekan belakangan ini ribuan warga Pekanbaru mengeluh berat karena lampu PLN di Kota Pekanbaru sering mati bergilir dan dalam kondisi gawat. Yang paling sering merasakan mati lampu bergilir ini adalah warga di pemukiman padat di Jalan Suka Karya, Jalan Cipta Karya, Kampus Unri Panam Tampan Pekanbaru dan wilayah Pekanbaru lainnya.
Hari Ahad ini (14/4) kawasan Panam Pekanbaru juga mengalami mati lampu sejak pukul 08.30 WIB tadi. Hingga berita ini dibuat pukul 10,05 WIB lampu PLN di Panam Pekanbaru masih padam. Puluhan ibu-ibu merepet dan marah pada PLN karena kaum ibu tak bisa menghidupkan mesin cuci pakaian untuk mencuci pakaian di hari libur ini untuk persiapan pakaian sekolah anak-anaknya besok.
Akibat lampu sering padam bergilir di Kota Pekanbaru ribuan pelajar yang baru saja
melaksanakan ujian sekolah di sejumlah SD di Pekanbaru terganggu belajarnya di rumah.
Apalagi Ujian Nasional (UN) akan dilaksanakan pekan depan, proses belajar di rumah siswa
juga ikut terganggu serius. Pelajar yang tak mampu terpaksa belajar pakai lampu teplok atau
lampu seadanya.
Menurut salah seorang siswa kelas VI SDN 110 Tampan Pekanbaru Siti Puspita Sari kepada Riau Pos Online Ahad (14/4), ujian sekolah yang telah dilaksanakan kemarin penuh dengan
pengorbanan mati lampu PLN yang berkepanjangan. "Kami belajar di rumah terpaksa pakai lampu teplok, sangat terganggu sekali mati lampu PLN ini," kata Siti.
Manajer PLN Pekanbaru Agus Sutcahyo yang dikonfirmasi Riau Pos Online via ponselnya Ahad tadi (14/4) mengatakan padam bergilir yang diterapkan di Pekanbaru terkit dengan rusaknya jaringan di PLTA Ombilin Batusangkar, Sumbar. Beberapa hari kemarin sudah diperbaiki di hulu ini, tapi kenapa rusak lagi dan mati lampu bergilir lagi di Pekanbaru.
Menurut Agus, jaringan listrik PLN ada hulu dan ada hilir. Jadi untuk Pekanbaru adalah
hilir sedangkan hulu adalah PLTA Ombilin. Karena ada kerusakan di PLTA Ombilin maka
hilirnya Pekanbaru terkena imbas karena sistem interkoneksi. Disebutkan juga jaringan
listrik di Sumatera ini kurang baik dibanding Pulau Jawa. Makanya pembangunan listrik PLN
ke depan di Sumatera akan dibangun dengan sebaik-baiknya. Apalagi ketika Dirut PLN dijabat Dahlan Iskan sudah dikonsep pembangunan PLN ke depan dibuat sebaik-baiknya. "Untuk kondisi sering mati lampu ini, kami PLN memang sering mendapat telepon dari wartawan dan warga, ya kami mohon maaf atas kondisi ini," ujar Agus Sutcahyo.(azf)