Program Magang Kenalkan UIR Keluar

Pekanbaru | Rabu, 14 Maret 2012 - 08:45 WIB

PEKANBARU (RP) - Kebijakan Universitas Islam Riau (UIR) menerima siswa/siswi sekolah kejuruan seperti SMK Pertanian, tidak saja membantu kalangan siswa/siswi kejuruan untuk menggali ilmu dan menambah wawasannya.

Tapi magang ikut memberikan andil mengenalkan UIR ke kalangan luar. Terutama di tengah kalangan sekolah-sekolah yang ada di Riau.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ini disampaikan Rektor UIR Prof Dr H Detri Karya MA saat melepas delapan orang siswa/siswi SMKN 2 Rambah Pasir Putih Kabupaten Rohul dalam rangka menyemarakkan Milad emas UIR ke 50 tahun, Selasa (13/3) di Kebun Percontohan Faluktas Pertanian UIR.

Kegiatan pelepasan ini disaksikan Pembatu Rektor I, II, III, IV, Sekretaris Panitia Milad Emas ke 50 Tahun UIR Ir Mardianto Manan MT, kalangan dosen, mahasiswa.

Kegiatan magang, menurutnya sudah menjadi keharusan bagi UIR terutama Fakultas Pertanian. Tujuannya, mengenalkan UIR keluar. Ini salah satu cara membuka peluang bagi mahasiswa dan mengurangi pengangguran. Bahkan setiap tahun jumlah mahasiswa yang masuk ke UIR semakin lama semakin meningkat, ditengah banyaknya perguruan tinggi dan universitas yang justru mengalami penurunan.

‘’Bayangkan mereka yang magang di sini setelah tamat sekolah, tidak menjadi pengangguran. Bisa membuka lapangan usaha atau diterima di kalangan perusahaan karena kemampuan dan keterampilannya,’’ ujarnya.

Apalagi Riau, memiliki potensi yang banyak. Baik pertanian maupun perkebunan. Misalnya Malaysia yang merupakan salah satu produsen sawit saat ini kesulitan mencari lahan untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit di negeri mereka, sehingga terpaksa Malaysia mencari lahan ke Riau untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit. Hasil keuntungan yang mereka dapat di bawa ke negaranya. ‘’Kita terenyuh akan hal itu, karena anak-anak kita masih jadi penonton,’’ ujarnya.

Selama magang di UIR, kedelapan siswa/siswi SMKN 2 Rambah, melakukan budidaya tanaman mentimun dan pembibitan ikan lele.

Karena dua komoditi, bisa panen dalam kurun 2-3 bulan sesuai dengan masa magang siswa. Selain itu, pemasarannya mudah. Hasil budidaya mentimun dan ikan lele siswa/siswi SMKN 2 Rambah ini, siap di pasarkan dengan harga yang terjangkau.

Detri mengajak kalangan mahasiswa memanfaatkan lahan yang tersedia untuk bercocok tanam. Dia mencontohkan kalau di negara-negara maju, lahan perkarangan dimanfaatkan untuk bercocok tanam.

Karena itu, untuk mendukung Fakultas Pertanian UIR terutama untuk praktek dan magang siswa di UIR, pihak universitas akan menambah pemanfaatan lahan milik yayasan di kawasan Teropong untuk rumah bagi siswa/siswi magang di UIR dan lainnya.

Dekan Fakultas Pertanian Riau, Ir H Rosadi MSi menyebutkan, kegiatan magang sekolah di UIR sudah masuk tahun kedua.

Sebelumnya, kalangan siswa/siswi SMKN Kuala Cenaku dari Inhu, dan tahun ini SMKN 2 Rambahan Pasir Pengaraian Kabupaten Rohul. Sebanyak delapan orang siswa/siswi SMKN 2 Pasir Pengaraian Rohul ini magang selama dua bulan di UIR. Pekan depan sudah pulang kembali,’’ ujarnya.

Dengan kurun waktu itu, UIR membimbing untuk komoditi pertanian yang bisa dipanen dalam kurun waktu itu. Yakni komoditi tanaman mentimun dan ikan lele. Ia berharap, dengan magang ini, kalangan siswa/siswi SMKN 2 Pasir Pengaraian yang bisa menerapkan ilmunya di daerah masing-masing. Sehingga, begitu tamat tidak ada yang menganggur. Selain melatih siswa/siswi, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengenalkan fakultas UIR ke kalangan siswa/siswi sekolah.

Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Riau (YLPI) Drs Mukhtarudin memandang positif kebijakan UIR memberikan kesempatan magang bagi kalangan siswa/siswi di Riau.(dac)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook