Mahasiswa Pekanbaru Tolak Kenaikan BBM

Pekanbaru | Rabu, 14 Maret 2012 - 08:44 WIB

PEKANBARU (RP) - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau, Selasa (13/3) pagi, menggelar aksi demo di depan Kantor Wali Kota Pekanbaru, atau lebih tepatnya di depan Tugu Ikan Selais.

Aksi demo yang digelar oleh puluhan mahasiswa ini untuk menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurut mereka, upaya pemerintah menaikkan BBM sama saja ingin membunuh masyarakat secara perlahan-lahan.

Menurutnya, kebijakan pemerintah yang akan menaikkan BBM pada 1 April mendatang merupakan keputusan yang salah. Karena mereka menilai perumusan kebijakan yang ditempuh pemerintah untuk menaikkan harga BBM, tentu akan semakin menambah beban hidup yang lebih berat bagi masyarakat di seluruh Indonesia.

Karena, dengan naiknya harga BBM, sudah pasti semua harga barang kebutuhan pokok di pasaran akan mengalami kenaikan.

‘’Terjadinya kenaikan harga barang kebutuhan pokok di pasaran tidak terlepas dari kenaikan harga BBM. Ini bermula dari naiknya biaya transportasi, khususnya terhadap kendaraan angkutan barang. Untuk menutupi biaya operasional yang sudah mereka keluarkan, mau tidak mau mereka pasti akan menaikkan harga barangnya. Jika tidak, maka mereka tidak akan bisa menutupi biaya operasional yang sudah dikeluarkan. Siapa yang akan menjadi korbannya, sudah barang tentu adalah masyarakat kecil,’’ ungkap Yopi Pranoto yang merupakan Ketua Kooordinator Lapangan.

Menyikapi hal ini, Wali Kota Pekanbaru, H Firdaus MT kepada wartawan mengatakan, pemerintah tidak akan mungkin dalam mengambil sebuah keputusan dengan cara gegabah. Dia menilai semua keputusan yang akan diambil oleh pemerintah sudah diperhitungkan secara benar. ‘’Pasti tim di pemerintah pusat sudah memperhitungkan, kalau harga minyak naik, maka ini akan berdampak terhadap seluruh komponen, karena sedikit banyaknya akan berpengaruh terhadap biaya transportasi,’’ katanya.

Dijelaskannya, langkah yang diambil pemerintah untuk menaikkan harga BBM adalah untuk mengurangi jatah subsidi. Karena selama ini katanya, yang menikmati subsidi itu adalah kalangan yang mampu. Untuk menekan itu, pemerintah mencoba untuk mengurangi jatah subsidi, dengan demikian ini akan membantu masyarakat lemah.

‘’Dengan berkurangnya biaya subsidi BBM, maka anggarannya bisa dipergunakan untuk membangun infrastruktur dan itu nantinya bisa dinikmati oleh masyarakat. Kamis nanti akan ada rapat bersama Presiden mengundang Gubernur dan seluruh Bupati/Wali Kota ke Cikeas. Dan pada Jumatnya gantian Wakil Presiden yang mengundang Gubernur dan Bupati/Wali Kota di Sekretaris Negara, untuk membahas rencana kenaikan BBM,’’ ungkapnya.

Sabotase Truk Pertamina

Setelah hampir setengah jam berdemo di depan Kantor Wali Kota dan sempat berpindah ke Tugu Selais, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Riau menyabotase sebuah mobil truk Pertamina yang kebetulan melewati lokasi demo, Selasa (13/3) siang. Aksi ini merupakan bentuk protes atas rencana pemerintah yang akan menaikkan harga BBM pada April mendatang.

Beberapa pendemo yang sedang berorasi secara spontan memberhentikan secara paksa mobil beroda sepuluh itu tepat di depan Kantor Wali Kota Pekanbaru. Para mahasiswa juga menaiki bemper depan truk Pertamina ini dan menggelar spanduk di badan mobil.

Selanjutnya para mahasiswa unjuk rasa dengan memakan badan jalan, menjadikan mobil ini sebagai tameng dari terserempet pengendara bermotor.(lim/h)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook