PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sudah menerapkan pemantauan kehadiran Aparatur Sipil Negara (ASN) digital melalui aplikasi Sistem Informasi Kinerja Pegawai (Sinergi). Namun, masih banyak ASN yang kesulitan menggunakan aplikasi ini.
Aplikasi ini digagas oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pekanbaru. Yang jadi kendala, absensi sering sulit dilakukan jika ASN kesulitan sinyal telepon seluler.
Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Drs HM Noer MBS SH MSi MH, Senin (13/1) kemarin tak menampik pemberlakuan aplikasi ini di jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) masih belum optimal. "Aplikasi sinergi ini nanti kita lihat kelemahannya untuk dibenahi," jelasnya.
Kendala sinyal yang dihadapi ASN ketika akan mencatatkan kehadiran membuat pelaporan tertunda dan ASN harus menunggu lama. "Mereka protes sama kita karena sinyal yang tidak baik," terangnya.
Sebagai solusi, saat ini server aplikasi Sinergi dialihkan ke Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Kota Pekanbaru. "Pemindahan server ini untuk memastikan aplikasi beroperasi optimal," imbuhnya.
Sekdako meminta OPD di jajaran Pemko Pekanbaru untuk memiliki sejumlah peralatan guna mendukung Sinergi. Peralatan ini nantinya menunjang penerapan sinergi di OPD. "Jadi saya lihat masih ada absennya manual. Nanti setelah diterapkan sinergi, harus pencatatan secara digital," tuturnya.
M Noer kemudian memberikan tenggat waktu bagi seluruh OPD untuk melengkapi peralatan penunjang aplikasi tersebut. "Kita beri waktu kepada seluruh OPD agar mempunyai alat penunjang aplikasi sinergi hingga pekan depan. Ini agar serius ditindaklanjuti para kepala OPD," singkatnya.(ali)