HASIL AKHIR PSU

Ratusan Massa pun Sujud Syukur

Pekanbaru | Sabtu, 14 Januari 2012 - 10:40 WIB

Ratusan Massa pun Sujud Syukur
SUJUD: Pendukungan Pasangan Firdaus-Ayat melakukan sujud syukur, usai mendengar keputusan Mahkamah Konstitusi yang memenangkan pasangan tersebut sebagai Walikota Pekanbaru, Jumat (13/1).

PEKANBARU Ratusan massa yang mengatasnamakan gabungan masyarakat Kota Pekanbaru langsung bersujud syukur sambil berteriak “Allahu Akbar, Allahu Akbar” berulang-ulang kali secara serentak di ruas jalan Cut Nyak Dhien persisnya di Tugu Countdown PON XVIII 2012, Jumat (13/1) pagi.

Teriakan ini menyusul keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang sidang PSU Pemilukada Kota Pekanbaru.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dari hasil sidang yang dibacakan Ketua MK Mahfud MD yang mereka mendengar langsung melalui sambungan telepon yang disambung dengan pengeras suara.

Putusan tersebut menyebutkan kalau MK menolak Keputusan KPU Kota Pekanbaru Nomor: 79/2011 tertanggal 28 Desember 2011 yang menggugurkan pasangan Firdaus sebagai Calon Wali Kota Pekanbaru dan memerintahkan KPU Pekanbaru menetapkan pasangan H Firdaus ST MT-Ayat Cahyadi sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekanbaru terpilih masa 2011-2016.

Keputusan itu membuat massa melakukan sujud syukur.

‘’MK sudah mendengar suara rakyat, suara masyarakat Kota Pekanbaru yang memilih pasangan Firdaus-Ayat Cahyadi sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekanbaru, meski banyak rintangan untuk menggugurkan pasangan pilihan rakyat ini,’’ ujar Rudi Tanjung, koordinator aksi didampingi Anis Munis, Asrizal, Herman Kampai selaku wakil koordinator lapangan aksi unjuk rasa dari atas mobil pick up dengan menggunakan pengeras suara.

Karena itu, keputusan ini harus disyukuri bersama masyarakat Kota Pekanbaru yang sudah lama menunggu hasil keputusan tersebut.

Ratusan massa yang terdiri dari laki-laki dan wanita, tua dan muda, yang sudah berkumpul sejak pukul 09.00 WIB. Aksi damai yang dilakukan sekitar 400 orang ini, mendapat penjagaan ketat dari aparat kepolisian.

Pada waktu yang bersamaan, walau tidak ada aksi yang mengarah, penjagaan kantor KPU Kota Pekanbaru, juga diperketat. Semenjak pagi hari, aparat kepolisian dibantu personel Brimob Polda Riau sudah siaga di kantor panitia penyelenggara Pemilukada Pekanbaru itu.

Herman Kampai menyebutkan, kalau apa yang diputuskan MK dan sama-sama didengar masyarakat Kota Pekanbaru, adalah keputusan yang benar. Karena itu, ini harus disyukuri masyarakat Kota Pekanbaru.

Hasil ini, dikatakan dia merupakan hasil perjuangan bersama masyarakat Kota Pekanbaru.

Koordinator lapangan aksi unjukrasa, Rudi Tanjung didampingi Rizu, Anis Munis, Asrizal selaku wakil koordinator lapangan juga tak kalah menyambut haru putusan MK yang baru saja menetapkan pasangan Firdaus-Ayat Cahyadi sebagai pemenang dalam Pemilukada Kota Pekanbaru itu.

Namun hasil ini baru perjuangan awal. Masyarakat Kota Pekanbaru masih perlu berjuang mengubah sistem marginal yang terjadi di tengah masyarakat Kota Pekanbaru. ‘’Masih banyak yang harus diluruskan,’’ beber Herman.

Mereka berharap, pasangan Firdaus-Ayat Cahyadi segera dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekanbaru 2011-2016. Dengan terpilihnya pasangan Firdaus-Ayat selaku Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekanbaru, mereka berharap bisa membawa perubahan tatanan di tengah masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

‘’Pemerintah perlu memperhatikan peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengembangan infrastruktur, serta perbaikan ekonomi masyarakat,’’ imbuh Rudi.

Keluarga Bersuka Cita

Keputusan Mahkamah Konstitusi terkait sengketa Pemilukada Kota Pekanbaru bukan saja ditunggu masyarakat Kota Pekanbaru, namun juga masyarakat Kampar.

Selain berbatasan langsung dengan Pekanbaru, H Firdaus ST MT adalah putra Kampar dari Desa Muara Uwai Kecamatan Bangkinang Seberang.

Keputusan MK kemarin juga disambut suka cita keluarga dan masyarakat Muara Uwai. “Alhamdulillah, akhirnya semua berakhir dengan damai,” ujar salah satu anggota keluarga Firdaus Drs M Hatta kepada Riau Pos di Muara Uwai di Bangkinang Seberang (13/1).

Menurutnya, keluarga selama ini yakin bahwa suatu saat kebenaran akan dapat ditegakkan.

‘’Apalagi Pak Firdaus juga bersikap sangat tenang, walaupun banyak pihak yang mengusulkan perlawanan atau ambil tindakan, namun Firdaus malah menenangkan, beliau selalu mengatakan: Tenang...sabar...,’’ ujarnya.

Rumah orangtua Firdaus yang berada di Simpang Menanti Desa Muara Uwai Kecamatan Bangkinang Seberamg terlihat sepi saat Riau Pos mengunjunginya, Jumat (13/1).

Namun beberapa tetangga berkumpul di beberapa tempat di desa itu, mereka menyatakan bahwa sudah menunggu berita kemenangan Firdaus.

‘’Benar MK menangkan Firdaus, Alhamdulillah jadi juo Ocu Firdaus menjadi wali kota,’’ ujar Ramli salah satu warga Muara Uwai.

Mereka hanya berharap pasangan ini nantinya dapat membawa amanah masyarakat yang sudah mendukungnya. “Jangan sampai lupakan masyarakat yang sudah mendukungnya bahkan sampai aksi di kantor KPU,” ujarnya.

Sementara itu, setibanya Firdaus tiba di Pekanbaru langsung disambut para pendukungnya.

‘’Firdausnya satu pendukungnya banyak..’’ Elu eluan ini terdengar riuh di pintu kedatangan domestik Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru saat menyambut kedatangan Firdaus ST MT bersama istri Asmita dan juga sebagian tim koalisi PAS usai mengikuti sidang keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memenangkan pasangan Firdaus-Ayat di sidang akhir.

Firdaus tiba dari Jakarta sekitar pukul 18.20 WIB dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA176, Jumat (13/1).

Dari pantauan Riau Pos di bandara, begitu pesawat sudah parkir manis, Firdaus yang menggandeng istrinya terlihat turun paling pertama dari pintu depan pesawat. Dengan mengenakan baju kemeja dan dibaluti jaket hitam favoritnya, ia berjalan santai menuju pintu masuk bandara.

Setiba di depan pintu, dan untuk menghindari hal-hal yang tidak ingini karena dari Jakarta beredar isu bahwa pemegang suara terbayak pada dua kali pemilihan ini mendapat teror bunuh dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab, Firdaus pun langsung disambut dan diapit oleh satgas untuk dibawa langsung ke mobil pribadinya yang sudah menunggu untuk membawanya pulang ke rumah di Jalan Semeru, Sail.

Wartawan yang mencoba untuk mewawancarainya di bandara pun tidak bisa, karena Firdaus langsung di arak pulang dengan pengawalan ketat itu.

Sebelum rombongan Firdaus datang, ratusan massa dari berbagai elemen sudah berkumpul di bandara untuk menyambut kedatangannya. Akibatnya lalu-lintas di bandara sempat macet, namun tidak berlangsung lama.

Di kediamannya, petugas keamanan dari Polresta Pekanbaru pun tampak berjaga-jaga untuk menjaga situasi tetap aman. Firdaus langsung disambut antusias, sejak pukul 13.30 WIB keluarga dan masyarakat yang ingin mengucapkan selamat sudah menunggu.

Suasana ramai terlihat, dan hampir semua masyarakat yang datang berebut untuk foto bersama.

Saat ditanya soal teror ini, di kediamannya, Firdaus mengaku tidak tahu dengan adanya teror bunuh yang bakal terjadi terhadap dirinya. Hal ini didapat usai keputusan MK dan sepanjang jalan menuju Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.

‘’Saya tidak tahu dengan ini, tapi saya kira itu pun kalau ada mungkin hanya spontanitas dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab,’’ ujarnya.

Meski demikian, hasil yang sudah diputuskan oleh MK disebutkannya merupakan keputusan yang adil dan yang memihak kepada masyarakat Pekanbaru.

‘’Saya bersyukur kepada Allah SWT dan juga berterima kasih kepada majelis hakim yang telah memutuskan suatu keputusan yang sangat bijak dan memihak kepada masyarakat,’’ sebutnya.

Kepada masyarakat Pekanbaru baik dari massa PAS (Firdaus-Ayat) dan Berseri (Septina-Erizal) Firdaus mengajak untuk meninggalkan dinamika yang lalu dan bersatu untuk memajukan Pekanbaru. ‘’Mari kita bersatu, tinggalkan dinamika yang lalu, singsingkan lengan baju untuk bersama-sama membangun kota sesuai dengan badalatun toyyibatun warabbun ghafur,’’ ajaknya.

Karena menurut Firdaus kemenangan ini adalah kemenangan masyarakat Pekanbaru, bukan kemenangan PAS dan juga kemenangan Berseri. “Ini kemenangan masyarakat Pekanbaru,” singkatnya.

Saat ditanya, ada banyak persoalan kota yang terjadi hingga saat ini belum terselesaikan dan ini menjadi PR berat? Dia menanggapi dengan tugas yang berat itu akan menjadi ringan bila dapat dipikul bersama.

‘’Untuk saya menghimbau semua lapisan masyarakat Pekanbaru untuk dapat meninggalkan perbedaan, ambil kebersamaan, satukan semua potensi yang ada untuk membangun kota kita ini, ke arah yang lebih baik tentunya,’’ tutupnya.

Asmita: Saya Selalu Sabar

Asmita adalah istri dari wali kota terpilih Pekanbaru, Firdaus ST MT, ia selalu setia dalam mendampingi suaminya baik suka maupun duka. Bahkan untuk mendampingi saat menunggu hasil putusan sidang di MK yang akhirnya memenangkan Firdaus-Ayat.

Dikatakan Asmita, dalam menunggu keputusan MK ia sempat merasa was-was apalagi saat mendengar ada teror bunuh terhadap suaminya Firdaus. Namun setelah ada keputusan dari MK itu ia merasa lega, dan segera kembali ke Pekanbaru usai putusan itu.

‘’Saya hanya bisa sabar dan tabah saja dalam menghadapi semua ang terjadi dialami oleh suami saya. Saya tahu sebelumnya suami saya banyak mendapatkan fitnah,’’ sebut Asmita saat diwawancarai Riau Pos.

Ternyata, disebutkannya, dari semua tuduhan itu dan fitnah yang dilayangkan ada hikmahnya, yaitu sebuah kemenangan. “Semua ada hikmahnya dan itu sudah dibuktikan oleh Yang Kuasa,” ungkapnya.

Ditanya, apakah Firdaus ada mengeluh terhadap semua tuduhan ini? Dikatakan Asmita lagi, bapak tidak pernah mengeluh atas semua ini.

‘’Karena dia beranggapan kalau sudah Tuhan yang menghendaki tidak akan ada yang bisa menghalangi,’’ ujarnya lagi.

Dari hasil sidang ini dan Firdaus-Ayat segera dilantik untuk menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekanbaru, Asmita mengaku siap untuk menjadi ibu wali kota yang baik, dan setia mendampingi Firdaus dalam memajukan Kota Pekanbaru.

‘’Pesan saya ke bapak untuk dapat mengemban tugas sebagai pemimpin kota yang baik dan mampu bekerja dalam melayani masyarakat dengan baik pula tanpa melihat suku dan ras, Insya Allah dengan dukungan semua pihak bisa,’’ tutupnya.

Sementara empat orang anak Firdaus ST MT, Calon Walik Kta terpilih Kota Pekanbaru, Risky Amelia (24), Alfarabi (20), Cahya Annisaa (19), dan Fitra Aulia (15) bahagia atas keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang pada akhirnya menetapkan ayah mereka sebagai calon wali kota terpilih. Mereka berharap Firdaus ST MT dapat mengemban amanah yang sudah diberikan masyarakat Kota Pekanbaru.

‘’Semoga ayah bisa menjalankan amanah sebagai wali kota nantinya. Dapat membuat Kota Pekanbaru jadi lebih baik lagi,’’ ujar Alfarabi (20), anak kedua Firdaus ST MT.

Dikatakannya, ia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah mendukung ayahnya.

‘’Terima kasih support dan dukungan buat ayah sampai sekarang. Terima kasih yang sebanyak-banyaknya. Semoga Allah SWT membalas kebaikan yang telah diberikan,’’ lanjutnya.

Sementara itu, Cahya Annisaa (19), anak ketiga Firdaus ST MT kepada wartawan mengatakan ia mendoakan yang terbaik bagi ayahnya.

‘’Semoga ayah bisa menjaga dan menjalankan amanah,’’ ujarnya yang saat itu didampingi adik keempatnya Fitra Aulia (15).

Momen bahagia atas penetapan Firdaus ST MT sebagai calon wali kota terpilih oleh MK langsung tergambar dalam keluarga Firdaus saat Cahya Annisaa menelpon Firdaus yang sedang berada di Jakarta sekitar pukul 11.40 WIB.

Dalam sambungan telepon yang diperdengarkan melalui loudspeaker telepon seluler miliknya, Cahya mengucapkan selamat secara langsung kepada ayahnya. ‘’Ayah.. Selamat ya.. Kapan Ayah Pulang,’’ ujar Cahya terbata-bata sambil menahan air mata kebahagiaan. (gus/dac/rdh/ali/def/ila)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook