INTEGRITAS HALAL SCIENCE AND TECHNOLOGY

Univrab Gelar Senastek 2018

Pekanbaru | Kamis, 13 Desember 2018 - 12:25 WIB

Univrab Gelar Senastek 2018
FOTO BERSAMA: Rektor Universitas Abdurrab Dr Arisman Adnan MSc berfoto bersama pemateri dan peserta Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi di Hotel Pangeran, Pekanbaru, Rabu (12/11/2018).Universitas Abdurrab for riau pos

KOTA (RIAUPOS.CO) - Universitas Abdurrab menggelar Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Tekhnologi (Senastek) di Hotel Pangeran, Rabu (12/11/2018). Kegiatan yang mengusung tema “Integritas Halal Science and Technology“ dalam penilitian dan pengabdian untuk peradaban bangsa diikuti 15 provinsi 28 perguruan tinggi se-Indonesia.

Rektor Universitas Abdurrab Dr Arisman Adnan MSc mengatakan, kegiatan ini bertujuan menyajikan hasil penelitian yang ditampilkan dosen dan peneliti. Salah satunya dengan seminar yang diinformasikan ke publik.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Selain menyampaikan gagasan, para peniliti ini saling kenal. Karena tidak ada kegiatan yang tidak berkolaborasi. Kalau saling kenal bisa saling berbagi ide. Ini bisa dikolaborasikan untuk pengembangan science dan tekhnologi,” ulasnya.

Sementara itu Ketua Panitia Benny Hamdi Rhoma Putra MT mengatakan, seminar nasional ini merupakan yang ketiga kali. Bahkan, para peserta juga telah menyiapkan paper penilitian untuk didiskusikan dengan pihak-pihak yang berkompeten di bidangnya.

“Selain itu, tujuan lainnya untuk memotivasi peniliti dan akademisi, untuk berkarya di tingkat nasional dan internasional untuk sumbangsih pemikiran bangsa. Saat ini sudah 100 paper sudah masuk untuk ketiga ini dari beberapa bidang ke ilmuan. Baik teknik, kesehatan, kedokteran, sosial humaniora, ekonomi Islam dan bidang psikologi,” paparnya.

Sementara itu Ketua LPPM Universitas Abdurrab Dr Yessi Jusman ST MSc mengatakan, kegiatan ini juga berperan menjadikan Universitas Abdurrrab sebagai agen serta sebagai pioner yang mengembangkan aplikasi science teknologi halal. Apalagi dengan pemateri yang berkompeten mengulasnya.

“Jadi salah satu output-nya adalah bagaimana menghasilkan cikal bakal halal center. Apalagi salah satu pemateri kita merupakan orang kedua di Indonesia yang mendapatkan nobel tentang penemu dalam hal hasil riset tentang kehalalan produk dan kosmetik,” paparnya.

Untuk pemateri antara lain dosen Internasional Islamic University Malaysia Prof Dr Irwandi Jaswir, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr Fariz Nurwidya dan dosen Pascasarjana Universitas Darussalam Gontor Dr Syamsuddin Arif.

Menurut Prof Irwandi, banyak isu yang berkembang saat ini terkait dengan halal. Kebutuhan akan solusi dari isu-isu tersebut juga banyak berkembang. Di tingkat ASEAN, Thailand menjadi negara nomor satu yang terdepan dalam mengembangkan industri halal. Negara yang paling unggul dalam industri daging dan peternakan halal adalah negara Australia dan Selandia Baru yang notabene bukan negara dengan penduduk mayoritas muslim.

Tidak saja industri halal, Korea Selatan juga telah mengembangkan institusi pendidikan yang mengangkat wisata halal sebagai salah satu program studi. Malaysia merupakan negara yang cukup serius menciptakan halal sebagai sebuah ekosistem negara. Hal ini membuat Malaysia menjadi pusat referensi studi halal di dunia.

Rektor Universitas Abdurrab Dr Arisman Adnan, M.Sc menyatakan berkomitmen menjadi pelopor pusat halal berbasis kampus di Provinsi Riau.(rio/ifr)

 Pusat halal tersebut harus menjadi yang terdepan dalam mempelopori tidak hanya halal produk tapi juga halal style.

(ifr/rio)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook