GENERATOR KAPAL RUSAK

Rumah Sakit Apung Batal Beroperasi

Pekanbaru | Jumat, 13 November 2020 - 12:30 WIB

Rumah Sakit Apung Batal Beroperasi
Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II bersandar di Pelabuhan Pelindo I Pekanbaru, Jumat (30/10/2020). Setelah lama berada di Kota Pekanbaru, RSA Nusa Waluya ll batal beroperasi karena generator kapal rusak. (DEFIZAL / Riaupos.co)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II batal beroperasi di Kota Pekanbaru. Kapal medis milik organisasi nirlaba DoctorSHARE ini menunda pelayanan medis tersebut karena kendala internal. Mesin generator kapal rusak.

Koordinator RSA Nusa Waluya II, dr Stephanie, menjelaskan, pihaknya saat ini tengah persiapan untuk beranjak dari Pekanbaru. Kapal medis tersebut akan dibawa ke galangan kapal yang berada di Kepulauan Riau.


"Semua stakeholder di Pekanbaru dan Provinsi Riau sangat mendukung operasional pelayanan kapal ini. Namun karena kendala teknis yang mengharuskan kami untuk menunda pelayanan di Pekanbaru," kata dr Stephanie kepada Riau Pos, Kamis (12/11).

Setelah ini, pihaknya akan mengevaluasi dan membawa kapal keluar dari Pelabuhan Pelindo I Pekanbaru. Namun dia menyebut, bahwa tidak menutup kemungkinan bakal kembali ke Pekanbaru untuk memberikan pelayanan yang tertunda.

"Untuk sementara kami menunda pelayanan sampai waktu yang belum bisa ditentukan. Apabila ada waktu lebih lanjut, kami akan kembali lagi ke Pekanbaru untuk memaksimalkan pelayanan kami di kemudian hari," tuturnya.

Sebelumnya, kapal milik Yayasan Dokter Peduli DoctorSHARE ini sudah berlayar dan membuka pelayanan ke berbagai daerah dan antarpulau di Indonesia. Seperti penanganan medis pascabencana gempa di Palu, kemudian di Samarinda, Jakarta, dan Surabaya. Hingga akhirnya bersandar ke dermaga Pelabuhan Pelindo Pekanbaru pada 18 september lalu.

"Jadi kapal ini merupakan kapal ketiga milik DoctorSHARE. Baru beroperasi sejak 2018. Kami tak pernah menutup kesempatan untuk memberikan pelayanan di semua daerah di Indonesia," ujarnya.

Disinggung mengenai persoalan dukungan Pemprov Riau terhadap keberadaan kapal medis yang sempat tersiar kabarnya September lalu, Stephanie menyebut itu merupakan sebuah miskomunikasi saja. Namun setelah itu, pihaknya mengaku bahwa Pemrov Riau telah memberikan dukungan penuh terhadap operasi kapal medis tersebut.

"Kemarin hanya miskomunikasi saja," ungkapnya.

Saat ini RSA Nusa Waluya II sedang tahap persiapan untuk beranjak. Tenda-tenda medis yang sudah dipasang oleh kru akan dibongkar dan dikemas kembali.

"Bukan waktu yang sebentar (pembongkaran, red). Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah, KSOP dan kapal yang akan menarik kami. Dalam dua pekan inilah kami persiapan untuk keluar dari Pekanbaru," tuturnya lagi.

Wakil Ketua Pelaksana Harian DoctorSHARE, Tutuk Utomo Nuradhy memohon maaf kepada masyarakat Pekanbaru karena harus mengurungkan pelayanan medis tersebut. Kepada pemerintah, pihaknya mengucapkan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan selama ini.

"Kami mohon maaf, karena ini di luar perencanaan kami," ujarnya.

Sebelumnya, kerusakan-kerusakan yang terjadi sudah diupaya kan diperbaiki para kru. Namun, kata Tutuk, kemudian ada kerusakan lagi. "Jadi, daripada rusak di waktu pelayanan, maka kami putuskan menunda sementara waktu pelayanan ini," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru M Noer MBS mengucapkan terima kasih kepada RSA Nusa Waluya II yang sudah memilih Pekanbaru sebagai sasaran kegiatan pelayanan medisnya meskipun harus batal karena kendala internal.

"Mereka tak jadi beroperasi dan akan kembali ke sasaran berikutnya. Barang-barang seperti APD yang diberikan ini akan kami manfaatkan untuk pelayanan medis penanganan Covid-19," ujar Noer.

Donasikan APD untuk Tenaga Medis

Dalam pada itu, Kamis (12/11), Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II mendonasikan alat pelindung diri (APD) kepada Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru untuk didistribusikan ke tenaga medis yang berjuang melawan Covid-19 di Pekanbaru.

Koordinator RSA Nusa Waluya II dr Stephanie menjelaskan, donasi tersebut untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan, baik di puskesmas maupun di rumah sakit yang ada di Pekanbaru.

"Bantuan ini untuk membantu tenaga medis dalam penanganan Covid-19," kata dr Stephanie.

Wakil Ketua Pelaksana Harian Organisasi Nirlaba DoctorSHARE, Tutuk Utomo Nuradhy menambahkan, APD yang diserahkan Yayasan Dokter Peduli ini terdiri dari 75 paket APD, 300 alat rapid test, dan 1.000 baju hazmat.

Donasi APD ini juga menyusul ditundanya operasional pelayanan kapal medis tersebut, sehingga APD bisa dimanfaatkan oleh tenaga medis dalam penanganan wabah.

Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru M Noer MBS mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan RSA Nusa Waluya II. Bantuan akan dibagikannya kepada para tenaga medis yang tengah berjuang langsung dalam penanganan wabah Covid-19. "Akan kami serahkan ke 21 puskesmas dan 1 rumah sakit yang ada di Pekanbaru. Pemko melalui Diskes dan pejuang kesehatan ucapkan terima kasih kepada Yayasan Dokter Peduli," katanya.(yls)

Laporan: PANJI A SYUHADA (PEKANBARU)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook