Pasokan Gas Elpiji 3 Kilogram Langka

Pekanbaru | Rabu, 13 November 2013 - 10:44 WIB

PEKANBARU (RP) - Peredaran tabung gas elpiji tiga kilogram mulai terbatas. Beberapa pengecer malahan ada yang sudah tidak mendapatkan pasokan gas bersubsidi tersebut.

Langkanya pasokan gas sudah berlangsung sejak akhir Oktober 2013. Menurut sejumlah pengecer gas elpiji, itu dampak dari ketatnya pengawasan distribusi gas elpiji melon tersebut.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pengawasan gas elpiji tiga kilo yang dilakukan pemerintah, bertujuan untuk menertibkan peredaran, normalisasi harga khusus gas elpiji tiga kilogram tersebut.

‘’Akhir-akhir ini pasokan elpiji tiga kilo tersendat. Biasanya tiga hari atau empat hari sudah datang, tetapi sekarang bisa sampai sepekan bahkan lebih,’’ ungkap Ainul Safwan, penjual gas elpiji di Sukajadi.

Pasokan gas tiga kilo di tokonya masih kosong. Pasokan dijanjikan bakal datang sore, kekosongan elpiji di tokonya tersebut kerap terulang begitu terus.

Petugas yang memasok gas mengatakan bahwa distibusi diawasi ketat sekali, sehingga tidak bisa memasok berlebih. Setiap agen pengecer dibatasi hingga 15 tabung gas elpiji tiga kilogram sepekan.

‘’Kata petugasnya sudah ketat sistim distribusi, pemerintah dan Pertamina sudah gencar turun ke lapangan. Untuk menertibkan penjual elpiji khusus tiga kilogram yang belum mengatongi izinnya,’’ tutur Ainul.

Tidak hanya Ainur yang merasa pasokan elpiji menipis. Tetapi kondisi tersebut dirasakan hampir di toko gas elpiji yang ada di Jalan KH Ahmad Dahlan lainya.

‘’Ya kadang habis, kadang dalam sepekan masih tersisa sedikit. Kalau pasokan memang sudah sering terlambat. Biasanya sepekan bisa dua kali datang, tetapi sekarang sepekan sekali pasokan baru datang,’’ tambah Imam penjual elpiji lain di Jalan Ahmad Dahlan itu.

Ketatnya pengawasan gas elpiji tiga kilogram yang dilakukan pemerintah tersebut, tidak lain untuk menertibkan distribusi elpiji bersubsidi serta untuk menormalkan harganya.

Banyak pengecer gas elpiji yang menjual gas melebih harga eceran tertinggi (HET). Harga HET tersebut Rp14.000 per tabung.

Tetapi kenyataanya di pasaran gas elpiji tiga kilogram dijual rata-rata Rp16.000- Rp17.000 per tabung.

‘’Gas tiga kilogram tidak boleh dijual melebihi HET, apapun alasannya. Karena dengan harga HET tersebut sebenarnya pengecer sudah dapat untung sekitar Rp1.200 per tabungnya,’’ ujar Kasi Meterologi Disperindag Pekanbaru, Mega Miko kepada Riau Pos.

Untuk itu, Disperindag tetap inten turun ke lapangan untuk meningkatkan pengawasan distribusi gas bersubdidi tersebut. Sehingga sampai ke masyarakat miskin.(ilo)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook