PEKANBARU (RP) - Sejak musim penghujan ini, SD 180 Tenayanraya yang berada di Jalan Rawa Wiri dekat Jalan Parit Indah mengalami banjir.
Parahnya, banjir tak kunjung surut walau terik matahari menerpa lokasi banjir sampai tiga hari. Kondisi ini dialami oleh sekolah ini sejak parit tempat mengalirkan air parit menuju ke drainase di Jalan Parit Indah tersumbat.
Pantauan Riau Pos, Senin (12/11) siang sekitar pukul 14.30 WIB, halaman SD 180 Tenayaranraya masih tergenang air. Malahan di bagian belakang di dekat blok gedung yang terdiri dari dua ruang kelas dan satu pustaka, air masih setinggi mata kaki.
Ikan-ikan sungai kecil khas parit bergambut berlarian saat wartawan menjejakkan kaki di salah satu teras pustaka SD yang terletak di sudut kompleks SD itu.
Penuturan penjaga sekolah Sukemi kepada wartawan, kalau hujan deras air akan naik hingga ke teras kelas. Parahnya, setiap kali hujan pasti banji akan terjadi banjir.
‘’Saluran tersumbat karena ditutup untuk pembangunan perumahan di sana, yang kami takutkan ini anak-anak kena nyamuk berdarah,’’ kata Sukiman.
Menurut Sukiman, hal ini sudah dilaporkan oleh pihak komite sekolah kepada RT, RW hingga ke developer perumahan yang bertetangga degan sekolah ini, termasuk laporan ke lurah setempat. Namun belum ada tanggapan atau tindakan apa-apa.
‘’Ini kalau hujan tidak akan mudah surut, itu lihat air yang diparit tidak mengalir sama sekali, bisa sampai empat hari kalau tidak ada hujan. Kalau hujan jangan harap kering,’’ ungkap Sukemi.
Memang, saluran parit yang menuju ke parit indah tertimbun oleh tanah galian C. Parit yang tertimbun tepat di pintu gerbang lahan yang segera dibangun perumahan.
Tiap Kecamatan Dibangun Waduk
Sementara itu, untuk mengatasi masalah banjir yang kerap melanda Kota Pekanbaru setiap kali hujan lebat, Pemko Pekanbaru mengaku sudah menyiapkan masterplan untuk mengatasi masalah tersebut.
Dalam masterplan tersebut, terdapat rencana untuk membangun waduk penampungan air di seluruh kecamatan. Namun tidak hanya akan berfungsi sebagai penampungan air, waduk tersebut juga diproyeksikan menjadi ruang terbuka hijau (RTH).
‘’Persoalan banjir sudah kita bahas dan segera kita susun masterplan banjir ini. Saat ini drainase dan parit sudah ada, hanya saja penampungannya tidak ada. Makanya kita susun rencana pembangunan waduk yang akan berfungsi sebagai penampungan air dan RTH nantinya,’’ terang Wali Kota Pekanbaru H Firdaus ST MT kepada Riau Pos, Senin (12/11) di Kantor Wali Kota Pekanbaru.
Dijelaskan Wako, persoalan banjir ini adalah persoalan alam, makanya hal tersebut juga harus diselesaikan dengan alam juga.
Untuk waduk, Firdaus menyatakan tidak menutup kemungkinan satu kecamatan memiliki lebih dari satu waduk. Waduk tersebut juga dibangun dan dihubungkan dengan saluran pembuangan air yang berasal dari tengah kota.
Namun karena tidak ingin hanya menjadi penampungan air hujan, waduk ini juga dibangu sebagus mungkin menjadi taman atau RTH.
‘’Jadi lebih efesien dan manfaatnya juga banyak. Masyarakat Pekanbaru bebas banjir sekaligus mendapatkan lokasi rekreasi. Yang jelas, tata kota lebih baik,’’ sebutnya.(h/eko)