Arkeolog Data Situs Budaya

Pekanbaru | Senin, 13 Agustus 2012 - 09:54 WIB

Arkeolog Data Situs Budaya
Petugas dari BP3 Batusangkar saat mendata situs benda cagar budaya di Masjid Raya Pekanbaru, belum lama ini. (Foto: Abu kasim/riau pos)

Laporan, ABU KASIM, Pekanbaru

Menindaklanjuti temuan 42 Benda Cagar Budaya (BCB) di Kelurahan Kampung Bandar, Kampung Dalam dan Kelurahan Sago, Kecamatan Senapelan oleh Bandar Senapelan Heritage, tim Arkeologi Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Batusangkar  selama tiga hari yakni Rabu-Jumat (9-10/8) lalu melakukan pendataan situs yang diduga BCB.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Selain melakukan pendataan satu persatu, dengan cara melakukan pengukuran dan pengumpulan data melalui para saksi terhadap temuan tersebut, nantinya data tersebut akan dipersentasekan di BP3 Batusangkar dan kemudian akan dikirim ke Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI di Jakarta.

Tim Arkeolog BP3 Batusangkar yang melakukan pendataan sebanyak dua orang yakni Agoes Tri Mulyono SH dan Sri Sugiharta SS dan didampingi pemekarsa dan Ketua Bandar Senapelan Heritage Abu Kasim dan Muhammad Thohiran SE dan Ketua LKM Marhum Pekan H Sofyan.

Pendataan itu diawali di komplek Makam Marhum Pekan, di dalam Mesjid Raya, Jalan Hasyim Strat, batu titik nol di komplek pela­buhan Pelindo, Musalla Dagang, rumah peninggalan H Yahya, rumah singgah Sultan Siak di Jalan Perdagangan dan Jalan Senapelan gang Pinggir, Tugu PU Jalan Riau dan Kitab Dalai Lama di Jalan Karet, Pekanbaru.

‘’Pendataan ini menindak lanjuti laporan dari Bandar Senapelan Heritag dan Lurah Kampung Bandar, terhadap 42 situs yang diduga BCB. Kita mengecek satu persatu BCB dan mengukurnya secara seksa­ma, sehingga ini akan menjadi kajian lebih dalam dan tim akan kembali turun ke lapangan mengukur secara ditel,’’ ujar Agoes TriMulyono SH, dari BP3 Batusangkat wilayah kerja Sumbar, Riau dan Kepri kepada Riau Pos, Jumat sore (10/8) , usai melakukan pendataan BCB di Komplek Marhum Pekan, Senapelan Pekanbaru.

Dikatakan Tri, temuan situs yang diduga BCB ini akan menjadi cikal bakal serta identitas kota Pekanbaru, yang selama ini terabaikan.

Apalagi jika dikaitkan dengan visi Kota Pekanbaru dan visi Riau, yang ingin menjadikan Pekanbaru dan Riau sebagai pusat budaya melayu di Asia Tenggara.

Sedangkan Sri Sugiharta, Arkeolog BP3 Batusangkar disela-sela melakukan pendataan BCB di tiga kelurahan mengatakan,  dari hasil pendataan kata Sugiharta, pihaknya sudah mengumpulkan data, seperti di Komplek Makam Marhum Pekan, terdapat makam raja Siak dan di masjid raya juga ada enam tonggak yang belum dihancurkan serta mimbar yang usianya sudah 300 tahun.(new)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook