KOTA (RIAUPOS.CO) - Kota Pekanbaru keluar sebagai juara umum dalam pelaksanaan Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SMP se-Riau tahun 2018. Dari lima cabang yang diperlombakan yaitu kreatifitas tari, musik tradisional, gitar solo, menyanyi solo dan desain poster, wakil Pekanbaru berhasil meraih medali emas di dua cabang lomba di musik tradisional dan menyanyi solo.
“Alhamdulillah, SMPN 1 Pekanbaru terpilih sebagai perwakilan Provinsi Riau untuk di cabang lomba musik tradisional. Kami bangga akan prestasi anak didik kami tidak hanya di bidang akademik tetapi juga di bidang nonakademik ini. Semoga nantinya di tingkat nasional dapat membawa pulang gelar juara. Kami terus akan support, motivasi kepada anak didik,” ujar Kepala SMPN 1 Pekanbaru Hj Ade Armi MPd, Kamis (12/7/).
Rangkaian kegiatan FLS2N dari 10-12 Juli 2018 yang diadakan di Hotel Furaya, Pekanbaru menyisakan perwakilan di setiap cabang lomba untuk melaju ke tingkat nasional pada 26 Agustus hingga 1 September mendatang di Provinsi Bangka Belitung. Cabang lomba kreativitas tari diwakili SMPN Bernas Pelalawan, lomba musik tradisional SMPN 1 Pekanbaru, gitar solo Shafa Jaatsiy Thursina Rohul, menyanyi solo Cindy Leivana Lourent Bakara Pekanbaru dan desain poster Reyhan Hadi Cwindikia Siak.
Keluar dengan dua cabang lomba, Kota Pekanbaru meraih juara umum untuk FLS2N tingkat SMP. Dikatakan Kepala bidang (Kabid) SMP Kota Pekanbaru Nurbaiti MPd, melalui FLS2N ini semoga dapat menjadi sejalan dengan visi Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru untuk dapat menjadi rujukan nasional.
“Kami harap dengan Kota Pekanbaru meraih juara umum di tingkat provinsi ini, dapat mengharumkan nama Pekanbaru dan Riau nantinya. Terus pertahankan juara umum di tingkat nasional. Demi terwujudnya Dinas Pendidikan sebagai pusat pelayanan pendidikan yang berkualitas, madani dan menjadi rujukan nasional,” tutur Nurbaiti dengan didampingi Kasi Kesiswaan SMP Kota Pekanbaru Hj Sri Familawaty MPd.
Perwakilan SMPN 1 Pekanbaru dari lima orang siswa yakni Puan Chantika Alif Ashsidiq, Rosavira Donel, Adriel Dravyo Perangin-Angin,
Reyndo Hartman Simon Simatupang dan Petrus Felix Agape Simbolon menampilkan penampilan alat musik tradisional berupa kolaborasi dari perpaduan alat musik biola, gambus, gendang panjang, kompang, marwas, talempong dan tambur. Dengan judul ‘‘Nyanyi Panjang di Ujung Malam’’ dari karya sastra lisan milik masyarakat Petalangan di Pelalawan yang digarap menjadi komposisi baru bersifat eksplore dan inovatif.
“Kami akan berlatih lebih intensif lagi. Ini sudah yang kedua kalinya ke tingkat nasional, yaitu di 2016 dan 2018 ini,” ucap guru seni musik SMPN 1 Jimmi Wijaya.(cr8)