PEKANBAR (RP) - Penempatan pasar jongkok ke lokasi baru masih hiruk pikuk. Sebagian ada yang bertahan untuk bisa berjualan kembali ke lokasi pasar jongkok di Jalan HR Soebrantas. Tapi, sebagian pedagang, justru memilih berdagang di tempat baru di kawasan Jalan Purwodadi.
Sampai Rabu (12/6) siang, belasan pedagang eks pasar jongkok sudah menempati dan berjualan di lapak-lapak di Pasar Purwodadi, Jalan Purwodadi Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan.
Sedangkan ratusan lapak lainnya masih terus digesa perbaikan serta pengecoran oleh pedagang.
Dari pengamatan Riau Pos, tak kurang dari 17 pedagang pakaian, aksesoris dan lainnya sudah terlihat melakukan aktivitas jual beli di lapak yang telah disewa tersebut. Arif (29), ketika ditemui menuturkan, tidak ada uang pangkal atau booking terhadap lapak bagian depan sebanyak Rp2 juta seperti yang digembar-gemborkan pedagang yang belum pindah selama ini.
‘’Untuk menyewa lapak, terlebih dahulu mendaftar dengan biaya sebesar Rp150 ribu. Sedangkan per bulannya dikenakan sewa sesuai dengan luas lapak yang disewa. Jadi tidak benar kalau ada uang pangkal sebanyak tersebut, buktinya saya sendiri mendapat lapak di depan,’’ ujarnya.
Begitu juga dengan Dewi (34), salah satu pedagang eks pasar jongkok yang ditemui kembali di lokasi pasar yang baru di Purwodadi. Perempuan ini menjelaskan, sudah hampir dua pekan menempati pasar relokasi tersebut.
‘’Sudah hampir dua pekan kami berjualan, aktivitas jual beli di sini lumayan lancar, setidaknya setiap malam rata-rata ada sekitar Rp500 ribu hasil penjualan,’’ ujar warga Jalan Purwodadi ini.
Sementara itu beberapa pedagang terlihat terus melakukan pekerjaan untuk mempercantik bentuk lapak yang disewanya. Disampaikan Dewi, aktivitas jual beli di tempat barunya relatif lebih aman dan nyaman.
‘’Di sini lebih nyaman dan lebih menguntungkan, karena jika hujan kita tetap bisa berjualan, selain itu tidak ada pembatasan waktu berjualan, baik siang ataupun malam kita tetap bisa menggelar dagangan,’’ ujar Dewi.(*4/dac)