PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Berbagai pihak mulai mengambil peran pada masa pandemi Covid-19. Salah satunya datang dari Ikatan alumni (Ika) SMAN 6 Pekanbaru angkatan 1994. Di mana, pada akhir pekan lalu perwakilan dari pengurus melakukan aksi berbagi sembako kepada masyarakat terdampak Covid-19. Khususnya, kepada masyarakat yang memiliki kekuatan ekonomi menengah ke bawah.
Ketua Ika Smansix 94 Dr Ms Rahmansyah mengatakan, bantuan yang telah disebar diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat di tengah pandemi corona. Dari penjelasan dia, total bantuan yang disebar terdiri dari beras sebanyak 1 ton 250 kilogram, telur serta mie instan.
"Alhamdulillah bantuan telah kami sebar pada pekan kemaren. Kami tentu berharap dapat meringankan beban masyarakat di tengah situasi saat ini," ujar Rahman kepada RiauPos.co, Ahad (12/4).
Lebih jauh disampaikan dia, bantuan tersebut digalang pihaknya dari rekan alumni Ika Smansix 94. Di mana setelah terkumpul, bantuan tersebut langsung diserahkan kepada masyarakat yang berhak. Ia menambahkan bahwa penggalangan tersebut masih tahap pertama. Bila masa pandemi masih berlanjut ke bulan berikutnya, Mei dan Juni maka akan ada penggalangan oleh alumni untuk tahap kedua.
"Saat ini merupakan penggalangan gelombang pertama. Kami memprediksikan bulan Mei dan Juni akan lebih sulit kehidupan perekonomian kita, maka gelombang kedua dan ketiga akan kami bagikan kembali di bulan Mei dan Juni," ungkapnya.
Ia pun kembali mengimbau kepada seluruh alumni Ika Smansix 94 untuk dapat berpartisipasi meringankan beban masyarakat Riau, khususnya Kota Pekanbaru. Kepada yang sudah berdonasi, ia menyampaikan rasa terimakasih yang tak terhingga atas kepedulian yang telah di curahkan. Kepada masyarakat, Rahman meminta agar tetap menjaga kondisi kesehatan tubuh. Termasuk juga menerapkan anjuran pemerintah berupa social distancing maupun psikal distancing.
"Kepada masyarakat Pekanbaru khususnya, kami berharap agar di patuhi anjuran pemerintah. Tetap mesti waspada dan jangan sampai panik berlebihan," pesan pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Riau tersebut.
Laporan: Afiat Ananda (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman