Laporan ADRIAN EKO dan MUSLIM NURDIN, Pekanbaru redaksi@riaupos.co
Pelaksanaan UN untuk tingkat SMA baru akan dilaksanakan 16 April mendatang. Melihat berbagai persiapan siswa yang sudah mulai dilaksanakan oleh pihak sekolah, Wali Kota Pekanbaru, H Firdaus ST MT berharap hasil yang maksimal pula.
Jika tahun lalu kelulusan untuk tingkat SMA/SMK bisa mencapai 99 persen tahun ini target bisa lebih baik.
‘’Seluruh pihak sudah bekerja keras agar mendapatkan hasil yang maksimal. Baik guru, kepala sekolah, siswa juga berusaha mulai dari try out sampai pengayaan. Tentu hasil kerja keras ini diharapkan dapat hasil yang baik pula. Mental anak-anak sudah dibangun menjadi kuat, jadi lebih siap. Harapan kita tentu 100 persen lulus,’’ terang Wali Kota Pekanbaru, H Firdaus ST MT kepada Riau Pos, Kamis (12/4).
Meski memasang target tinggi, namun Wali Kota Pekanbaru tersebut tidak berharap ada jalan-jalan pintas yang dihalalkan. Pasalnya, jika hal tersebut dilakukan maka yang ada hanya pembodohan.
Sebagai komitmen melaksanakan UN jujur, Firdaus memimpin ikrar UN jujur yang diucapkan seluruh kepala sekolah dan guru se Pekanbaru.
Dalam kesempatan tersebut juga, dia mengimbau unsur pendidik di Pekanbaru tidak tergoda untuk melakukan pembocoran soal dan menjual kunci jawaban kepada siswa untuk mendongkrak kelulusan sekolah mereka.
‘’Tingkat kelulusan bukan prestasi jika dibangun dengan ketidakjujuran. Kita menjunjung tinggi kejujuran dalam menjalankan tugas masing-masing dan selalu malu pada Tuhan dengan apa yang kita janjikan. Makanya biarkan siswa yang menyelesaikan kewajiban mereka sesuai dengan kemampuan mereka. Semua berdoa hasil maksimal bisa tercapai,’’ terangnya.
Yuzamri berharap kepada semua siswa yang akan mengikuti ujian akhir ini tidak lagi banyak bermain. Mulai dari sekarang berdiam dirilah di rumah dan perbanyak membaca buku.
Sehingga pada saat pelaksanaan ujian nanti para siswa semua tidak mendapat kesulitan dalam menjawab soal-soal yang didatangkan dari pusat tersebut.
‘’Sesuai dengan moto kita tahun ini Ujian Berprestasi dan Jujur. kita mengharapkan kepada para siswa semua untuk dapat berprilaku jujur dalam menjawab soal. Kepada semua sekolah dan pengawas kita tekankan pada saat siswa akan memasuki ruang ujian agar dapat diperiksa. Apabila ada siswa yang membawa handphone, kita minta untuk diambil dan ditinggalkan di luar. Sehingga pada saat pelaksanaan ujian siswa benar-benar dalam keadaan kosong, kecuali pensil, pena dan penghapus saja yang boleh dibawa,’’ katanya.
Terkait pendistribusian soal ujian, Yuzamri Yakub mengatakan, tugas tersebut bukan menjadi wewenang Dinas Pendidikan Kota. Melainkan tugas mendistribusikan soal tersebut adalah Dinas Pendidikan Provinsi Riau.
Dalam artian, Dinas Pendidikan Provinsi yang secara langsung mendistribusikan soal tersebut ke masing-masing sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Drs H Muhammad Wardan MP yang ditemui secara terpisah membenarkan bahwa yang mendistribusikan soal ujian nasional itu adalah Provinsi Riau.
Dia menyebutkan, dalam rangka persiapan ujian nasional tahun 2012 ini sebenarnya tahapannya dari awal secara administrasi sudah rampung.
Dan pada Senin lalu dia juga sudah mengambil sumpah kepada petugas pendistribusian naskah soal, khususnya untuk SMP, MTs, SMA, MA dan SMK.
‘’Untuk petugas yang akan mendistribusikan soal sudah kita ambil sumpah. Pendistribuan soal tahun ini berbeda dengan tahun-tahun lalu, di mana pencetakan itu dipercayakan kepada provinsi. Namun untuk tahun ini pencetakan itu ditetapkan sendiri oleh pusat, di mana kita termasuk komisi I dan beberapa provinsi lainnya yang mendapat tender pencetakan soal ujian itu adalah Ceria Printing Mandiri yang keberadaannya berada di Pekanbaru,’’ katanya.
Ditambahkannya, mulai Kamis, pihaknya sudah mulai mendistribusian naskah soal ujian nasional tersebut.
Di mana dalam pendistribusiannya akan mendapat pengawalan dari pihak kepolisian dan bersama dengan petugas pendidikan.(noi)