Empat Warga Afganistan Terjaring Razia

Pekanbaru | Selasa, 13 Maret 2012 - 08:42 WIB

PEKANBARU (RP) - Empat Warga Negara Asing (WNA) asal Afganistan ditangkap saat Tim Terpadu Pemerintah Kota Pekanbaru, saat mengadakan razia travel gelap di Jalan Garuda Sakti, Senin (12/3) sekitar pukul 10.00 WIB. Bersama mereka turut diamankan empat orang lainnya.

Namun empat orang lainnya ini berhasil melarikan diri saat mobil yang membawanya terjebak macet di persimpangan lampu merah Jalan Tuanku Tambusai-Soekarno-Hatta.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Keempat WNA Afganistan yang diamankan ini adalah, Muhammad Kazim, Tanwid Husein, Hasni dan Yasir Husein.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, saat diamankan, kedelapan orang orang ini sedang berada dalam mobil Avanza Silver BM 1770 FK yang disupiri Anton (27).

‘’Mereka naik di SPBU Jalan Riau, minta diantar ke Kampar,’’ ujar Anton.

Usai menjemput WNA Afganistan ini di SPBU Jalan Riau, mobil yang dikemudikan Anton, beriring-iringan juga dengan sebuah mobil Toyota Innova yang berisikan delapan WNA Afganistan lain.

Saat kedua mobil ini melintas di Jalan Garuda Sakti, petugas yang sedang melakukan razia curiga dan memberhentikan kedua mobil ini. Namun saat itu, mobil dengan jenis Innova berhasil lari hingga hanya Avanza yang dikemudikan Anton saja yang terjaring.

Saat diperiksa, ternyata kedelapan WNA Afganistan yang berada di dalam Avanza ini tidak memiliki dokumen-dokumen resmi serta paspor. Saat itu juga mereka dibawa ke Mapolresta Pekanbaru untuk dilakukan pemeriksaan.

Ketika mobil yang membawa WNA ini melintas di Jalan Tuanku Tambusai persimpangan Jalan Sukarno-Hatta, kemacetan menghalangi jalannya mobil. Kondisi ini dimanfaatkan oleh empat dari delapan WNA Afganistan.

Di tengah kemacetan, empat orang keluar dari mobil dan lari.

Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar kepada Riau Pos melalui Kabag Ops Polresta Pekanbaru, Kompol Rommel Hutagaol mengatakan, setelah keempat orang ini diserahkan ke Polresta, pihak kepolisian lalu melakukan pendataan dokumen.

‘’Setelah dilakukan pemeriksaan, dipastikan bahwa mereka adalah imigran gelap. Maka kita serahkan kepada pihak imigrasi,’’ jelas Kompol Rommel.(ali)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook