PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pekan ke-dua di tahun 2016, harga-harga mengalami kenaikan khususnya terjadi pada harga ikan-ikan laut dan daging ayam potong di pasar tradisional yang ada di Pekanbaru.
Pantauan Riaupos.co, disalah satu pasar tradisional Pasar Pagi Arengka, Rabu (13/1/2016) pagi, terjadi kenaikan harga pada ikan-ikan laut seperti ikan tongkol dihargai Rp 30 ribu perkilogram, ikan serai dijual Rp 22 ribu perkilogram, ikan serai mata besar Rp 24 ribu perkilogram dan ikan sisik naik menjadi Rp 35 perkilogram.
Sedangkan harga-harga ikan air tawar normal seperti biasanya seperti ikan lele Rp 21 ribu perkilogram, ikan patin Rp 20 ribu perkilogram, ikan nila Rp 26 ribu perkilogram dan ikan mas Rp 30 ribu perkilogram.
Kenaikan yang cukup siknifikan juga terjadi pada ayam potong. Ayam dengan berat 1 kilogram dijual dengan harga Rp 26 ribu perkilogram dan ayam potong dengan berat 2 kilogram dihargai Rp 24 ribu perkilogram.
Sementara harga-harga kebutuhan rumah tangga lainnya mengalami penurunan yanng tidak berarti seperti cabai merah Bukittinggi dihargai Rp 38 ribu perkilogram, cabai hijau Bukittinggi dijual Rp 28 ribu perkilogram, cabai rawit turun menjadi Rp 20 ribu perkilogram. Untuk harga bawang merah Bukittinggi dijual Rp 35 ribu perkilogram, bawang merah Medan Rp 20 ribu perkilogram, bawang putih dihargai Rp 28 ribu perkilogram.
Harga sayur-mayur seperti tomat dijual Rp 10 ribu perkilogram, mentimun Rp 6 ribu perkilogram, kentang Rp 8 ribu perkilogram, kol Rp 7 ribu perkilogram, kangkung Rp 5 ribu per ikat besar, bayam Rp 2 ribu per ikat dan kacang panjang dijual Rp 5 ribu per ikat besar.
Ali, salah seorang pedagang ayam potong mengungkapkan terjadinya kenaikan pada ayam potong yang dijualnya di akibatkan karena kurangnya stok pengiriman dari gudang serta banyaknya minat masyarakat yang mencari dan membeli ayam potong.
"Harga ayam potong bebreapa hari ini mengalami kenaikan mulai dari seribu hingga dua ribu per ekor, itu pun tergantung berat ayam potongnya. Dengan dinaikan harga ini banyak masyarakat yang mengeluh, tapi kami penjual tidak dapat menurunkan harga agar tidak merugi," ungkapnya.
Laporan: Susanto
Editor: Yudi Waldi