PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -Insiden penganiayaan berat yang dialami Azizah (50) saat di Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat benar-benar mengejutkan warga Jalan Parit Indah, Kelurahan Tangkerang Labuai, Kecamatan Bukit Raya.
Bagaimana tidak, korban dianiaya oleh orang yang tidak lain adalah tetangganya sendiri di Perumahan Permata Ratu.
Bedanya hanya beda blok saja. Korban tinggal di Blok Q Nomor 16, sedangkan pelaku yang dikenal oleh korban dengan nama berinisial MD tinggal di Blok Y. Akibat dari penganiayaan itu korban harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Achmad Mochtar, Bukittinggi, Senin (11/1).
Selasa (12/1) Riau Pos menyempatkan diri mengunjungi perumahan tempat tinggal korban. Rumah tipe 45 yang sudah cukup lama di tempati korban bersama keluarganya itu dibalut dengan cat warna kuning dan dibatasi dengan pagar warna orange setinggi 140 centimeter.
Di rumah tersebut tidak satupun pihak keluarga yang bisa ditemui, terkecuali hanya seorang pembantu, bernama Een.
Een yang ditemui mengaku, sebelum peristiwa tersebut, antara korban dan pelaku memiliki hubungan baik.
Dalam keseharian pelaku sering datang ke rumah, sehingga Een tidak menyangka sama sekali kalau pelaku memiliki sifat yang seperti itu.
‘’Saya tidak begitu tahu seperti apa cerita sebenarnya, yang saya tahu, keseharian antara pelaku dan korban memiliki hubungan baik, dan pelaku juga sering datang ke rumah. Makanya pas dengar kabar seperti itu saya langsung kaget,’’terangnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua RT 04 RW 11, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Simpang Tiga, Amri. Menurutnya, selama ini pelaku dikenal baik, tidak pernah membuat onar.
Menurutnya, keseharian pelaku diketahui bekerja sebagai sopir, namun sopir apa, dia tidak mengetahuinya. ‘’Saya kaget saja mendengar kabar ini, karena yang saya tahu pelaku ini orangnya baik, tidak pernah macam-macam,’’terang Amri.
Di tempat terpisah, mertua pelaku Maswar kepada Riau Pos mengatakan, sebelum berangkat meninggalkan Kota Pekanbaru, pelaku sempat mengatakan kalau pelaku akan pergi ke Duri, dan mau meminjam uang. Hanya saja dia sama sekali tidak tahu mau meminjam uang kepada siapa. Karena pada saat itu pelaku sama sekali tidak bercerita kepadanya.
‘’Siang kemarin (Senin,red) sekitar pukul 13.00 WIB saya dapat kabar kalau korban dianiaya, dan pelakunya adalah menantu saya. ‘’Mengetahui kalau pelakunya adalah menantu saya, siang kemarin saya langsung berangkat dengan keluarga korban ke RS Achmad Mochtar tempat korban di rawat,’’terang Maswar.
Seperti diberitakan sebelumnya, petaka mulai terjadi pada Senin (11/1) pagi disaat Ijah (panggilan akrab Azizah) hendak pulang ke rumah. Setelah mengantarkan anaknya ke sekolah sekitar pukul 07.00 WIB, saat dalam perjalanan pulang itulah Ijah bertemu dengan pria itu. Seperti biasa, saat ketemu mereka saling sapa dan seperti biasa pria itu ingin menumpang.
“Saat dia masuk mobil, maunya dia yang nyetir. Saya mengalah. Lalu saya bermaksud hendak duduk di belakang. Namun ia malah menyuruh saya duduk di depan di sebelahnya. Permintaan itu saya penuhi. Waktu itu, tidak sedikitpun ada rasa curiga kepada dia,”ujar Ijah sambil meringis kesakitan.(nto/yaq)