PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Saat ini, pusat perbelanjaan modern maupun ritel semakin marak di Kota Pekanbaru. Tak ayal ini membuat pedagang kecil pelan-pelan tersingkir, terutama pedagang pasar tradisional.
Mengantisipasi kondisi ini, Perkumpulan Pedagang Sekota Pekanbaru (P2SP) mulai membenahi dan mengukuhkan pengurus baru pasar tradisional yang ada di Kota Pekanbaru. Hal itu bertujuan agar seluruh pedagang yang sebelumnya kocar-kacir bisa kembali bersatu dan bangkir.
Ketua P2SP Indra Mulyadi memberi contoh kondisi Pasar Sail, Kecamatan Sail di mana pedagangnya kocar-kacir akibat kalah bersaing dengan pusat belanja modern yang menjamur di setiap kecamatan di Kota Pekanbaru.
”Kocar-kacirnya pedagang ini bukan hanya karena kalah bersaing, tapi juga ada yang bangkrut, karena penghasilan yang didapatkan tidak lagi mampu membayar sewa kios di Pasar Sail. Untuk memenuhi keperluan sehari-hari saja kesulitan. Akhirnya ini meningkatkan angka kemiskinan di Pekanbaru,’’ katanya.
Untuk itulah, P2SP sebagai persatuan yang mewadahi pedagang terus dibenahiagar pasar-pasar tradisional kembali hidup. ”Harapan kami, pedagang-pedagang di Pekanbaru ini kembali sejahtera sebagaimana sebelumnya.
Karena untuk pasar, saat ini pedagang yang tinggal hanya 40 persen. Sedangkan yang 60 persen lainya tidak diketahui nasibnya,” kata Indra Mulyadi usai pengukuhan Koordinator Pedagang Pasar Sail Senin (11/1) sore lalu.
Hal senada juga disampaikan Koordinator Pedagang Pasar Sail terpilih Indra Yuda. Ia berharap, dengan adanya pembenahan ini, pedagang Pasar Sail bisa mengembalikan kejayaan pedagang Pasar Sail seperti sebelumnya yang kompak dan sejahtera.
”Untuk menyatukan pedagang kembali ini memang tidak gampang. Apa lagi saat ini pusat belanja modern tidak hanya berjualan di dalam swalayan atau mini market mereka saja. Tapi juga memafatkan perkarangan untuk menjual produk mereka yang sama dengan di pasar. Sehingga pedagang pasar tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah,” ujar Indra.
Seharusnya, lanjut Indra, kondisi yang terjadi pada pedagang pasar ini menjadi perhatian lebih oleh pemerintah. Mengingat pasar memang disediakan oleh pemerintah dan pedagangnya juga merupakan warga asli Kota Pekanbaru yang seharus diperjuangkan.
”Kami minta tanggung jawab pemerintah pada kami. Kami hanya inigin usaha kami kembali seperti sebelumnya,” harap Indra.
Sementara itu, Pembina P2SP Dr Ir Dwi Agus Sumarno MM MSi mengapresiasi pengukuhan pengurus pedagang yang diselenggarakan P2SP. Apalagi ini bertujuan untuk kesejahteraan dan kelangsungan hidup pedagang ke depan.
”Kami sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan P2SP ini. Mudah-mudahan dengan dikukuhkanya pengurus ini, pedagang kita kembali sejahterah dan bersatu. Kami juga akan berkoordinasi dengan Pemko Pekanbaru untuk kesejahteraan pedagang ke depan.,” ujar Dwi.(t/yaq)