PEKANBARU(RP) - Pelaksanaan tes IQ (Intillegent Quality) yang dilaksanakan di SDN 056 memang murni dilaksanakan oleh lembaga Data Potensi, Sleman, Jogjakarta.
Akan tetapi pihak lembaga ini mengaku sama sekali tidak pernah melakukan pemaksaan terhadap murid untuk melakukan pembayaran sebesar Rp50 ribu.
Bahkan di sekolah SDN 056 sendiri juga tidak ada yang pesan agar sertifikat hasil tes IQ-nya untuk dicetak.
Kendati demikian Koordinator Lembaga Data Potensi, Fredy kepada Riau Pos, Kamis (12/1) mengatakan pihaknya tetap memberikan hasil tes IQ semua murid tersebut kepada SDN 056.
Dengan tujuan agar pihak sekolah bisa mengetahui siapa saja anak didiknya yang memiliki IQ bagus.
‘’Biaya Rp50 ribu yang kita maksud di sini hanya akan kita bebankan kepada murid yang ingin dicetakkan sertifikatnya. Bagi yang tidak ingin tidak akan kita cetak dan tidak akan kita pungut bayaran,’’ ungkapnya.
Ditambahkan Fredy, semua murid ikut tes IQ tidak masalah dan tidak dipungut bayar sama sekali, dan itu katanya sudah memang dianjurkan dari Lembaga Data Potensi untuk diikuti oleh semua murid, dengan tujuan agar data IQ nya bisa diketahui semua.
‘’Dari A sampai Z itu semua mengikuti tes dan sekolah kita berikan hasil tesnya. Tujuan kita agar sekolah mengetahui mengapa anak ini di sekolah nilainya jelek, berarti belajarnya kurang, atau ada masalah atau ada faktor lain, itulah gunanya untuk sekolah kita berikan hasil tes IQ itu,’’ katanya.
Keinginan Lembaga Data Potensi untuk memberikan penjelasan terhadap pemberitaan yang terbit di Riau Pos pada Kamis (12/1) itu adalah, karena pihaknya takut memberikan pemikiran terhadap sekolah lain bahwa lembaganya memang melakukan pemungutan bayaran.
Tentunya kata Fredy ini akan dapat menghentikan langkah Lembaga Data Potensi sendiri. Padahal tujuan pihaknya melaksanakan tes IQ ini adalah bagaimana sekolah yang ada di daerah Pekanbaru, umumnya Riau bisa lebih baik.
‘’Khusus untuk hasil tes IQ di SDN 056 Kecamatan Pekanbaru Kota ini akan kita sampaikan Jumat (hari ini, red). Namun untuk sertifikat khusus untuk SDN 056 pihaknya sudah membatalkan semua, karena ada permintaan dari sekolah agar sertifikatnya untuk tidak dicetak terlebih dahulu. Jadi yang lain bagi yang mau mengetahui IQ-nya tidak akan mendapatkan sertifikat. Karena ada permintaan dari pihak sekolah untuk tidak dilakukan pencetakan,’’ ujarnya.
Dalam arti kata Fredy, pihaknya bukan tidak mau mencetak, tapi SDN 056 lah yang minta untuk tidak ada yang dicetak dulu, karena takut bermasalah dibelakang hari.
Saat ini lanjutnya, Lembaga Data Potensi sudah melaksanakan kegiatan tersebut keseluruh sekolah, bahkan tidak hanya di Riau, di Palembang, di Pulau Jawa seperti Jogjjakarta sudah semua.
‘’Tes IQ yang kita lakukan hanya untuk tingkat SD saja, untuk SMP dan SMA yang kita ikuti tes itu hanya yang bayar saja, tidak secara vertikal, kalau SD semuanya kita ikuti tes, untuk penerbitan sertifikatnya akan kita cetak bagi yang mau saja,’’ pungkasnya.(lim)