PLAZA SUKARAMAI TERBAKAR

Kata Ahli Konstruksi Lantai Bangunan Melentur

Pekanbaru | Sabtu, 12 Desember 2015 - 00:08 WIB

Kata Ahli Konstruksi Lantai Bangunan Melentur

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pasca kebakaran yang menghanguskan hampir seluruh bangunan pusat perbelanjaan Plaza Sukaramai, Selasa (8/12/2015) lalu, Polresta kota Pekanbaru melibatkan ahli kontruksi dari Fakultas Teknik Universitas Islam Riau (UIR) Prof DR Ir Sugeng Wiyono untuk mengetahui kelayakan bangunan.

Hasil penyisiran yang dilakukan oleh tim ahli konstruksi di beberapa titik, ditemukan terjadi lendutan pada lantai I plaza Sukaramai yang disebabkan panas api yang terdapat di lantai dasar.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

"Tidak hanya lendutan (lantai melentur) yang kita temui, tulangam konstruksi bangunan juga memuai, besi sudah nampak meregang karena beton tidak sanggup menahan reganagan," ujarnya kepada Riaupos.co, Jumat (11/12/2015) usai melakukan pengecekan.

Dikatakan Sugeng, pihaknya kesulitan untuk melakukan pengecekan secara keseluruhan kontruksi bangunan, karena masih adanya api yang menyala di lantai dasar.

"Ketika kita ingin ke titik awal kebakaran masih ada letupan api serta hawa di lantai dasar masih sangat panas sehingga nafas kita tidak sampai untuk ke sana," katanya. Mengenai berapa lama waktu pengecekan kontruksi bangunan Sugeng menyebutkan, pihaknya masih  butuh waktu beberapa hari ke depan guna mengindentifikasi tanda-tanda sebagai parameter atau dasar dalam menentukan tingkat kelayakan bangunan.

"Jika kerusakannya ringan, waktu yang diperlukan satu minggu, kategori berat waktu yang diperlukan lebih lama lagi karena perlu ada tes laboratorium. Apabila nanti bangunan ini layak digunakan kembali mungkin dengan catatan, kita bisa memberikan rekomendasi  seperti memperkuatkan kolom balok konstruktur," katanya.

Ketika disinggung apakah nanti bangunan Plaza Sukaramai dapat digunakan kembali seperti dulu mengingat kebakaran yang terjadi cukup berlangsung lama, Sugeng belum bisa memberikan jawaban. "Untuk saat ini kita belum bisa memberikan jawaban soalnya kita belum secara keseluruhan melakukan pengecekan konstruksi bangunan," katanya.

Laporan: Riri R Kurnia

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook