1.664 Warga Terserang Penyakit Pasca-Banjir

Pekanbaru | Rabu, 12 Desember 2012 - 10:01 WIB

Laporan Muslin Nurdin, Kota muslim_nurdin@riaupos.co

Sebanyak 1.664 warga di  lima kecamatan yang terkena banjir terserang penyakit. Data ini diperoleh Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru berdasarkan dari hasil kunjungan masyarakat yang berobat, baik yang datang langsung ke posko banjir, Puskesmas keliling maupun yang datang ke Puskesmas Pembantu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hal tersebut disampaikan Kasi Surveilans dan Penanggulangan Bencana Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru M Nafiri MKL kepada Riau Pos, Senin (10/12) saat ditemui di kantor wali kota.

Menurutnya penyakit yang paling banyak menyerang masyarakat baik di saat banjir maupun pada saat pasca-banjir adalah penyakit insfeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dengan 582 kasus, diare 431 kasus, penyakit kulit 322 kasus dan penyakit lainnya sebanyak 329 kasus.

‘’Pasca-banjir itu sesuai Pepmen yang harus kita lakukan adalah melakukan antisipasi terhadap penyakit yang ditimbulkan. Artinya tindakan yang akan diambil itu bukan langsung di semprot. Akan tetapi kita lakukan analisa terlebih dulu. Kalau kemarin kita ada posko sekarang cukup dengan Puskesmas keliling saja untuk menjangkau daerah pasca banjir ini,’’ ungkapnya.

Bisa saja kata Nafiri, nantinya tim dari Dinas Kesehatan akan turun ke lokasi yang terkena banjir tersebut untuk melakukan kegiatan kaporisasi terhadap sumur masyarakat, yang sebelumnya sempat tenggelam pada saat banjir.

Kemudian kegiatan lainnya juga dalam bentuk penyemprotan.

Dalam artian penyemprotan disini bukan penyemprotan terhadap nyamuk, akan tetapi diperkirakan ada banyak bangkai, apakah bangkai tikus, ayam atau sejenis lainnya sehingga perlu dilakukan penyemprotan terhadap lalat dan sejenisnya.

‘’Rencananya hari ini kita mau melaporkan kondisi pasca banjir ini kepada Plt Kepala Dinas Kesehatan. Tapi karena Plt Kadiskesnya sedang tidak berada di tempat, laporannya akan kita sampaikan pada hari esok. Selanjutnya setelah laporan ditanda tangani barulah nantinya akan kita ambil langkah selanjutnya. Apakah melakukan kaporisasi atau penyemprotan,’’ ujarnya.(yls)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook