WARGA PEKANBARU YANG DIDEPORTASI DARI SINGAPURA

Pamit ke Orangtua Mau ke Jawa, Ternyata Malah ke Suriah

Pekanbaru | Kamis, 12 November 2015 - 09:36 WIB

Pamit ke Orangtua Mau ke Jawa, Ternyata Malah ke Suriah
Kedua warga Pekanbaru yang dideportasi dari Singapura melalui Batam saat tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim beberapa hari lalu. (DEFRY MASRI/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kabar sang adik diamankan oleh kepolisian membuat Akmal (40) dan Fitra Erlinda (45) terkejut. Terlebih pemberitaan di media menyebutkan sang adik Firman Fitrineldi (30) ditangkap oleh Densus 88 Mabes Polri karena mau bergabung dengan ISIS di Suriah.

Saat dijumpai Riaupos.co, bersama anggota Polsek Limapuluh di rumahnya yang berada di Jalan Dwikora, Sukamaju, Kecamatan Sail, Akmal yang merupakan abang kandungnya menceritakan bahwa adiknya Firman selama ini diketahui bertempat tinggal di dekat Kubang. Tetapi sejak dua tahun silam adiknya ini tidak pernah pulang ke rumah.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

"Dia sudah hampir dua tahun tidak pulang sejak Oktober 2013 silam, dan pada bulan Agustus dia mengabari telah berhenti bekerja. Kami jarang berkomunikasi dengannya," ujar Akmal.

Kini Firman yang telah kembali, lebih banyak berdiam diri di rumah. Kesehariannya pasca pulang dari Batam dihabiskannya di dalam rumah, berkumpul dan mengurusi Hj Farida (74) ibu kandungnya yang saat ini dalam keadaan sakit. Perubahan memang dirasakan oleh sang kakak Fitra Erlinda setelah melihat adiknya. Tetapi dengan semua kecaman yang didapat sebagai kakak dan juga keluarganya selalu memberikan semangat.

"Kami tahu apa yang dilakukan oleh adik kami itu salah., tetapi di dalam dirinya katanya niatnya hanya tulus ingin membantu umat muslim yang tertindas di sana. Pengakuan itu yang saya dapatkan dari mulutnya. Kami harap tidak ada hal yang macam-macam darinya. Pada Rabu (4/11/2015) sekitar pukul 22.00 wib dia pulang, tapi pamit katanya mau ke Jawa," jelas sang kakak.

Memang Riaupos.co tidak dapat menjumpai Firman. Pihak keluargapun meminta agar jangan terlalu dipaksa adiknya bertemu dengan awak media untuk mengurangi beban yang telah dia dapat.

"Alhamdulillah Firman baik-baik saja. Malah telah banyak bercerita dengan kami. Tapi jangan dulu bertemu dengan media," harap kakaknya.

Riaupos.co kemudian menemui Suroso, ketua Rukun Tetangga (RT) untuk menanyakan perihal kebiasaan Firman semasa tinggal di wilayahnya. Tidak banyak informasi yang didapat, tetapi Suroso menyebut jika Firman memang tertutup, tidak seperti pemuda lajang pada umumnya.

"Anaknya baik dan sopan, tetapi memang lebih banyak berdiam diri. Keluarganya juga sangat ramah.Kalau dia jadi anggota ISIS tidak mungkinlah," ujar Ketua RT.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, dua orang warga negara Indonesia asal Kota Pekanbaru bernama Muhammad Rizka Fajri (27) dan Firman Fitrialneldi (30) terpaksa harus diamankan oleh Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, Jumat (6/11/2015) siang di Pelabuhan Batam. Sebelumnnya kedua pria asal Bumi Lancang Kuning tersebut diamankan oleh Kepolisian Negara Singapora lantaran mencoba masuk tetapi bermasalah saat berada di imigrasi Singapura.

Laporan: Defry Masri

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook