(RIAUPOS.CO) - WARGA korban banjir di RT 02/RW 08, Kelurahan Rumbai Bukit, Kecamatan Rumbai sudah mulai kembali ke rumah mereka masing-masing, Kamis (11/10). Banjir yang terjadi pada Selasa (9/10) malam itu, merendam perumahan penduduk dengan ketinggian hampir satu meter.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru Burhan Gurning mengatakan, pada Kamis pagi, masyarakat yang terdampak banjir dan sempat mengungsi sudah kembali dan memulai aktivitas membersihkan rumah dari sampah serta lumpur yang masuk ke rumah.
“Masyarakat yang sempat mengungsi di musala setempat sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Anggota dari BPBD Damkar Pekanbaru juga sudah saya tarik dari lokasi,” katanya.
Meskipun anggota sudah ditarik dari lokasi, namun tenda yang didirikan BPBD masih belum dibongkar. Karena pihak BPBD masih mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi hujan lebat lagi dan bisa mengakibatkan banjir.
“Kami lihat dua atau tiga hari ini. Jika sudah dinilai aman, maka tenda akan kami bongkar. Saat ini tenda tersebut masih terpasang di lokasi dan dimanfaatkan masyarakat,” sebutnya.
Terkait penyebab banjir, Burhan Gurning mengatakan karena terjadi pendangkalan sungai yang ada di sekitar perumahan penduduk. Untuk itu, agar banjir tidak terjadi lagi, Burhan Gurning mengaku pihaknya akan menyiapkan surat untuk ditujukan ke Wali Kota Pekanbaru.
Selain melaporkan peristiwa banjir dan penyebabnya, dalam surat tersebut, Burhan Gurning katakan pihaknya berharap wali kota menginstruksikan instansi terkait untuk mengambil langkah-langkah pencegahan banjir.
“Kami sedang membuat surat kepada wali kota terkait informasi penyebab banjir.Harapan kami, Pak Wali Kota bisa meneruskan ke instansi terkait yakni Dinas PU untuk melakukan upaya pencegahan di lokasi seperti pengerukan sungai atau tindakan lainnya,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 128 kepala keluarga (KK) di RT 02/RW 08 Kelurahan Rumbai Bukit, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, Selasa (9/10) malam terpaksa harus dievakuasi. Pasalnya, sekitar pukul 19.30 WIB, rumah mereka dilanda banjir dengan ketinggian hingga satu meter.
Menurut salah seorang warga, Sihombing banjir yang terjadi malam itu merupakan yang terparah sejak 10 tahun terakhir. Karena memang sejak 10 tahun terakhir, sejak ada pembangunan kawasan perumahan disana, setiap musim penghujan banjir selalu terjadi.
“Banjir datang sekitar pukul 19.30 WIB. Airnya semakin tinggi sekitar pukul 22.00 WIB. Semenjak ada pembangunan perumahan di sekitar sini, jika hujan datang langsung banjir,” katanya.(yls)