Sampah Menumpuk di Pasar Tradisional

Pekanbaru | Sabtu, 12 Oktober 2013 - 08:40 WIB

Laporan AGUSTIAR, Pekanbaru agustiar@riaupos.co

Tumpukan sampah di pasar-pasar tradisional Kota Pekanbaru masih terlihat di sana-sini. Pantauan Riau Pos, tumpukan itu dapat dilihat di Pasar Kodim, Pasar Palapa, Pasar Pagi Arengka, Pasar Agus Salim. Di lima pasar ini tumpukan sampahnya sampai memakan badan jalan dan menutup parit.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Akibatnya, kondisi jalan menjadi kotor dan jorok serta menimbulkan bau yang tidak sedap, karena tumpukan sampah ini bertahan hingga malam dan berhari-hari.

Menanggapi persoalan ini, Kepala Dinas Pasar Kota Pekanbaru Sadri SSos yang ditemui Riau Pos mengatakan, untuk melakukan pembersihan pasar dari sampah-sampah itu memang menjadi tugas rutin dari Dinas Pasar, dan juga mengajak kepada masrayakat dan pedagang untuk gotong royong dan sama-sama menjaga lingkungan tetap bersih.

‘’Kami sudah lakukan pembersihan, kemarin jumlahnya sekitar 50 orang, di Pasar Pagi Arengka, dan kegiatan ini menjadi rutinitas kita nantinya,’’ kata Sadri menjelaskan.

Disebutkannya, Dispas juga mengajak asosiasi pedagang yang ada untuk dapat sama-sama membantu dan mengajak semua pedagang menjaga lingkungan pasar, dan sampah tidak dibuang sembarangan.

‘’Karena dengan petugas yang terbatas, dan kondisi seperti sekarang ini pemerintah tidak akan bisa, perlu bantuan dan dukungan dari semua pihak, khususnya kepedulian pedagang dan juga asosiasi pedagang,’’ tambahnya lagi.

Kendati demikian kata Sadri, masyarakat dan pedagang masih banyak yang belum patuh. Pemerintah dikatakannya, akan tetap berupaya memberikan yang terbaik dan mengajak seluruh elemen dapat menjaga lingkungan dari sampah-sampah yang menumpuk itu.

‘’Untuk pegangkutan sampah di pasar-pasar itu dimulai malam sekitar jam 8 sampai jam 12 malam, ketika pagi kita tidak bisa, karena akan menganggu pedagang. Artinya pengangkutan sampah itu dilakukan saat pasar sepi,’’ pungkasnya.

Saat ditanya, apakah akan diterapkan sanksi kepada pedagang yang tidak bisa menjaga kebersihan? Disebutkan Sadri sanksi tidak perlu diberikan, namun yang harus diberikan kepada pedagang dan juga masyarakat itu adalah menanamkan budaya bersih pada dirinya.

‘’Kita berupaya merubah pola pikir mereka yang mencari nafkah di Pekanbaru dan hidup di Pekanbaru, paling tidak mereka menyediakan tong sampah pribadi di setiap lapaknya, karena ini akan mempermudah petugas mengangkutnya,’’ tutupnya.(lim)   









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook