Gepeng Masih Marak di Pekanbaru

Pekanbaru | Sabtu, 12 Oktober 2013 - 08:38 WIB

PEKANBARU (RP) - Keberadaan gelandangan dan pengemis (Gepeng) masih marak di Kota Pekanbaru. Ini terlihat dari beberapa titik persimpangan tempat berkumpulnya para Gepeng yang kerap meresahkan masyarakat.

Seperti terlihat di Simpang SKA Jalan Tuanku Tambusai, persimpangan Pasar Arengka Jalan Soekarno Hatta dan di Jalan SM Amin.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Para Gepeng ini terlihat memulai aksinya saat lampu merah dimulai pukul 07.00 pagi hingga malam.

Salah seorang Gepeng Novi (20) yang ditemui Riau Pos, Jumat (11/10) mengaku sudah 4 bulan menjadi Gepeng. Wanita asal Bandung tersebut sangat mendalami profesi yang kerap menimbulkan kemacetan tersebut.

‘’Saya lebih memilih menjadi seperti ini, karena menurut saya tidak ada rutinitas lain lagi. Rutinitas menjadi Gepeng ini sudah menjiwai saya, mau ngapain aja bebas tidak terikat dengan orang lain,’’ ungkapnya.

Salah satu pertimbangan, penghasilan yang bisa diperoleh seharinya bisa mencapai Rp120 ribu. Bahkan, ketika di Bulan Ramadan dapat menjadi dua kali lipat dari hari biasanya.

Rutinitas pengemis dan gelandangan ini membuat pengendara resah. Warga khawatir karena pengemis ini sangat nekat melakukan aksi mengesot di jalan raya. Kondisi tersebut dinilai menimbulkan kerawanan kecelakaan.

Salah seorang pengendara, Hendra (25) sangat mengeluhkan banyaknya Gepeng di persimpangan lampu merah.

‘’Kalau misalnya mereka tertabrak dan siapa yang akan bertanggung jawab, sementara para pengemudi tergesa-gesa ingin melakukan aktivitasnya,’’ ujar warga yang tinggal di Jalan HR Soebrantas itu.(rio)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook