Laporan Adrian Eko dan Muslim Nurdin, Pekanbaru redaksi@riaupos.co
Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan bebeapa waktu ini terjadi kevakuman karena tidak memiliki modal yang kuat.
Meski belum juga memberikan hasil dan deviden, Pemko Pekanbaru tetap menyertakan atau menyuntik modal sebesar Rp22 miliar.
Untuk APBD Perubahan ini Pemko menambahkan modal Rp2 miliar kepada PD dan tahun 2013 akan datang akan disertakan modal Rp20 miliar. Untuk penambahan penyertaan modal ini juga sudah dimasukkan dalam APBD 2013 dan disetujui pada APBD Perubahan 2012.
‘’PD Pembangunan memang sulit menjalankan kegiatannya karena tidak memiliki anggaran. Karena ini aset kita, Pemko akan menambahkan modal kepada PD Pembangunan pada APBD P sebesar Rp2 miliar dan Tahun 2013 akan datang Rp20 miliar. Kita berharap dengan penyertaan modal ini bisa dimaksimalkannya meningkatkan kinerja PD,’’ terang Wali Kota Pekanbaru H Firdaus ST MT kepada Riau Pos, Kamis (11/10) di Kantor Wali Kota Pekanbaru.
Terkait dengan penambahan modal tersebut, Wako menjabarkan jika seluruh uang tersebut akan digunakan untuk pembelian kendaraan yang baru.
Di antaranya pengadaan bus untuk TMP yang memang sudah diwacanakan akan dioperasikan seluruh koridor tahun 2013 akan datang dengan enam koridor dan dikelola oleh PD.
Rp15 miliar disertakan untuk dijadikan down payment (DP) pembelian bus sementara Rp5 miliar diperuntukkan sebagai biaya operasional selama dua bulan.
Sementara Rp2 miliar pada APBD-P ini digunakan untuk menyiapkan administrasi dan perbaikan kondisi PD saat ini.
‘’Penyertaan modal ini bukan untuk memanjakan mereka (PD Pembangunan, red) tapi ini pekerjaan rumah yang harus mereka balas dengan prestasi. Memang diakui banyak yang harus diperbaiki tapi ini tantangan buat mereka. Jika tidak mampu maka harus mundur dari amanat ini,’’ tegasnya.
PD Akan Jadi PT
Sementara itu, Direktur Utama PD Pembangunan Kota Pekanbaru, Heri Susanto kepada Riau Pos mengungkapkan, ke depan, PD Pembangunan akan dilakukan perubahan menjadi PT, saat ini penyusunan drafnya dikerjakan di bagian hukum.
‘’Sekarang draf perubahan status PD menjadi PT sudah rampung disusun dan tinggal mencari nama yang cocok untuk PT tersebut serta struktur organisasinya. Yang terpenting itu adalah menghitung besaran saham yang diperlukan,’’ ungkapnya.
Menurutnya, saat ini sudah ada beberapa nama yang diwacanakan untuk pengganti PD Pembangunan tersebut, seperti PT Sarana Pembangunan Pekanbaru, namun nama tersebut masih belum final dan masih mungkin mengalami perubahan.
‘’Untuk komposisi saham-nya sekarang masih dalam kajian kita, karena saat ini tengah dibuat bisnisplan dan studi kelayakan perubahan PD menjadi PT. Kita memperkirakan dana yang diperlukan untuk modal 20 miliar dengan asumsi Rp15 miliar untuk modal dibidang transportasi dan Rp5 miliar untuk operasional PT. Kita berharap dalam tahun ini perubahan status PD menjadi PT itu sudah bisa disetujui dewan,’’ harapnya.
Anehnya pernyataan yang disampaikan Dirut PD Pembangunan ini sedikit bertentangan dengan pernyataan yang disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Dedi Gusriadi.
Sebelumnya Dedi menyebutkan, kalau selama ini bus Trans Metro dikelola oleh UPTD Dishub, kedepaan bus ini akan dikelola oleh sebuah perusahaan yang profesinal yang bernaung dibawah Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan.
Dedi menyebutkan dibawah PD Pembangunan itu nantinya akan dibuatkan beberapa jenis usaha, salah satunya usaha transportasi, kemudian nanti ada jenis usaha lainnya.
Nanti disitu akan tunjuk Direktur utama, Direktur keuangan dan direktur operasional.
Untuk tahap awal lanjut Dedi, sumber pendanaannya, Pemko akan memberikan bantuan dana berupa penyertan modal kepada PD Pembangunan. Selanjutnya nanti PD Pembangunan akan menanamkan saham di perusahaan transprotasi tersebut.(yls)