JELANG HARI RAYA IDULADHA

Kelompok Peternak Kebanjiran Pesanan

Pekanbaru | Jumat, 12 Juli 2019 - 09:16 WIB

Kelompok Peternak Kebanjiran Pesanan
MEMBERI MAKAN: Amril, sedang memberi makan sapi ternaknya di Jalan Alamanda, Kecamatan Marpoyan Damai, Kamis (11/7/2019).

(RIAUPOS.CO) -- SEJUMLAH peternak sapi di Kota Pekanbaru kebanjiran pesanan. Para pemesan untuk keperluan hewan kurban pada Hari Raya Iduladha yang tinggal sekitar sebulan lagi. Bahkan seperti kelompok peternak sapi Primajaya di Jalan Alamanda, Kecamatan Marpoyan Damai, telah menerima pesanan sejak bulan Ramadan lalu. 

“Sudah ada yang pesan. Sudah laku semua. Ada beberapa lagi milik kelompok tani yang masih tersisa,” ujar salah seorang peternak, Amril kepada Riau Pos, Kamis (11/7). 

Disebutkan Amril, ada sembilan ekor sapi yang sudah dipesan oleh masjid maupun musala di sekitar area tempat tinggalnya. Dalam satu kelompok, ada sekitar 17 anggota yang tergabung dengan jumlah ternak lebih 60 ekor sapi.
Baca Juga :Prime Park Hotel & Convention Sumbangkan Hewan Kurban ke Dua Masjid

“Kalau harga itu lihat fisiknya. Harga bervariasi di kisaran Rp15.500.000-Rp16.500.000. Ada untungnya, upah arit-aritnya,” ungkapnya.

Sebagai binaan dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kota Pekanbaru selama delapan tahun belakangan ini, kata Amril, kelompok peternak hanya menjual sapi pada saat Iduladha saja. Di hari lainnya, mereka bekerja sebagai petani sayuran. 

“Setelah ini, pengembangan lagi. Kami juga merupakan kelompok tani. Sisa sayuran maupun rumput, bisa dimanfaatkan untuk makan sapi,” ucapnya. 

Untuk membedakan sapi sehat dengan tidak, lanjutnya, sudah bisa dilakukan dengan melihat kulitnya saja. Sapi yang sehat akan memiliki warna kulit yang agak mengkilap. 

“Paling makannya lebih dimaksimalkan lagi. Sebelum pemotongan, nanti dimandikan dulu supaya bersih,” tambahnya.

Menurut Amril, sapi yang berasal dari Bali merupakan jenis yang paling laris dicari konsumen. Selain jenis sapi merah dan hitam dari Bali, kelompok tani Primajaya juga ada jenis sapi putih PU serta sapi dari NTB maupun NTT. 

“Paling laris itu sapi Bali. Karena postur tubuhnya yang paling bagus. Kalau kata orang dagingnya banyak,” ungkapnya. 

Dari pantauan Riau Pos, sapi-sapi yang telah dipesan oleh konsumen akan diberi tanda di telinga sebagai bukti telah dibeli. Ini juga salah satu cara agar sapi milik konsumen tidak tertukar saat pengambilan.(*1/fia)

Laporan Marrio Kisaz, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook