(RIAUPOS.CO) - PROSES penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SMP negeri sudah selesai. Bahkan proses belajar telah dimulai sejak Senin (9/7) lalu. Namun ternyata, di beberapa SMP negeri Pekanbaru masih ada PPDB ‘’Season 2’’. Khusus untuk nama-nama yang direkomendasikan Dinas Pendidikan (Disdik) Pekanbaru.
Seperti yang terjadi di SMPN 20, Kecamatan Tampan dan SMPN 21, Kecamatan Marpoyan Damai. Di mana SMPN 20 mendapatkan rekomendasi 180 nama dan SMPN 21 sebanyak 99 nama.
Kepada Riau Pos, Rabu (11/7), Kepala SMPN 21 H Asmar SPd mengaku mendapatkan 99 nama calon peserta didik baru yang direkomendasikan Disdik Pekanbaru. Pihak sekolah melakukan pendataan ulang terhadap 99 nama tersebut, kemarin.
“Ini (99 nama, red) ada yang memasukkan (rekomendasi, red) dari anggota dewan melalui dinas pendidikan,’’ ungkap Asmar kepada Riau Pos, kemarin.
Dikatakannya, data yang diterimanya sebanyak 99 nama itu merupakan kebijakan dari pimpinan karena banyak anak yang belum diterima masuk sekolah negeri. Tapi, anak-anak tersebut masih tinggal di zonasi SMPN 21 yaitu Kecamatan Tampan dan Marpoyan Damai.
‘’Dari 99 ini, mungkin salah pilihan SMP. Bisa jadi begitu. Ini tidak hanya di SMPN 21 saja, semua SMPN di Pekanbaru dapat rekom. Terutama daerah Panam. Coba saja silahkan di cek ke SMP lainnya,’’ kata Asmar.
Saat pendataan ulang, kemarin, pihak sekolah menanyakan rekomendasi siapa dari nama anak tersebut kepada orangtua mereka. “Kami tanyakan, ini rekom dari mana? Dari siapa? Untuk kami selidiki lagi. Hari ini (kemarin, red) khusus untuk yang rekomendasi ini dulu,’’ sebut Asmar.
Pantauan Riau Pos di SMPN 21, banyak orangtua yang datang melakukan pendataan. Kepala sekolah langsung menanyakan mereka mendapat rekomendasi dari siapa. Beberapa menyebutkan nama anggota dewan.
Sebelumnya, sekolah ini sudah dihadapi masalah warga tempatan yang protes karena anak mereka tidak diterima masuk ke sekolah tersebut. Hingga kemudian Disdik Pekanbaru memberikan kelonggaran untuk menambah jumlah peserta didik baru sebanyak 48 orang khusus untuk warga tempatan.
Terkait masalah warga tempatan ini, Kepala SMPN 21 Asmar mengatakan, pihaknya masih menunggu arahan lurah soal waktu pendataan ulang. ‘’Kami masih menunggu arahan lurah dulu untuk menentukan waktunya (pendataan, red). Kemungkinan besok atau menunggu kabar dulu. Yang jelas, Sabtu ini (14/7) pukul 07.30 WIB terakhir untuk adanya pengumuman hasil penambahan peserta didik baru sesuai dengan arahan Disdik beberapa hari lalu,” ujar Asmar.
Asmar menambahkan, saat pengumuman, Sabtu (14/7), orangtua datang dengan anaknya. “Sabtu pengumuman kelulusan. Lihat hasil dari pendataan ini dulu. Banyaknya kuotanya belum tahu,” sebut Asmar.
Sementara itu, Ketua RT 01 RW 02 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai Suardi mengaku tidak mengetahui adanya pendataan untuk nama-nama rekomendasi Disdik di SMPN 21.
“Belum tahu juga saya informasinya. Saya tunggu sajalah dulu,” ujar Suardi singkat.
Hal yang sama dikatakan Ketua RW 02 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai Abu Bakar Nasution. “Dari pagi belum ada dapat informasi juga, jadi belum tahu kalau ada informasi tersebut,’’ ucapnya.
Tampung Aspirasi
Di tempat lain, di SMP Negeri 20 Pekanbaru, Kecamatan Tampan, tampak puluhan orangtua mendatangi SMP Negeri 20, kemarin. Kedatangan mereka untuk melakukan pendaftaran ulang atas rekomendasi yang diberikan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru sebanyak 180 nama.
“Saya mengumpulkan ibu dan bapak di sini untuk menjelaskan bahwa aspirasi ibu dan bapak kami tampung seluruhnya. Namun yang harus saya jelaskan bahwa kuota saat ini sudah terpenuhi dan saya hanya menampung dulu. Untuk kelanjutannya, mari kita tunggu kebijakannya dari Disdik,” ujar Kepala SMP 40 Kota Pekanbaru Zamhuri SPd di depan para orangtua yang hadir.
Ia juga menjelaskan kepada para orangtua yang hadir bahwa untuk menambah jumlah ruangan dan jumlah pelajar, ia harus menunggu koordinasi dari Disdik Pekanbaru. “Yang jelas saat ini saya tampung aspirasinya dulu. Yang penting jangan ada demo-demo. Kalau soal penambahan ruangan kan bukan kebijakan saya lagi. Saya juga harus menyampaikan kondisi yang sebenarnya saat ini kepada mereka, agar mereka juga paham,” katanya.
Dikatakannya, apabila nantinya ada kebijakan penambahan ruangan dan jam sekolah hingga sore hari, maka ia pun harus berkoordinasi dengan para guru yang mengajar. “Bagaimana solusinya, tentu kami tunggu dari dinas dulu. Kalau saya didesak terus, saya mohon maaf tidak bisa juga kasih solusi. Yang penting saya akan menampung semua pendaftar. Tetapi memang saat ini ruangan tidak ada,” kata Zamhuri.
Dikonfirmasi terkait nama-nama rekomendasi yang dikeluarkan Disdik Pekanbaru, Kepala Disdik Pekanbaru Abdul Jamal tidak mengangkat telepon saat dihubungi. Pesan singkat yang Riau Pos kirim tidak dibalas hingga berita ini diturunkan.(cr8/cr9/yls)
Laporan TIM RIAU POS, Kota