Ribuan Ikan Mati di Danau Buatan Dampak Pengerukan

Pekanbaru | Selasa, 12 Juni 2012 - 09:10 WIB

PEKANBARU (RP) — Matinya ribuan ekor ikan patin keramba milik kelompok budi daya ikan (Pokdakan) tani Harapan Jaya, Kecamatan Rumbai Pesisir murni disebabkan akibat dampak dari pengerukan Danau Buatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Pekanbaru beberapa waktu yang lalu.

Penyebab matinya ikan-ikan itu dikarenakan air danau yang baru selesai dilakukan pengerukan itu keruh, sehingga kadar oksigen yang bisa di hirup oleh ikan patin ini terlalu sedikit dan mengakibatkan terjadi penyempitan pada bagian insang ikan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hal tersebut dijelaskan Kepala Dinas Pertanian Pekanbaru Ir H Sentot Djoko Prayitno kepada Riau Pos, Senin (11/6) di ruang kerjanya, yang ketika itu juga didampingi Kabid Perikanan, Ir Helentina.

Memang kata Sentot, sebulan sebelum dilakukan pengerukan terhadap Danau Lembah Khayangan atau Danau Buatan itu. Dinas PU Provinsi, Camat Rumbai Pesisir, Lurah Lembah Damai, Lembah Sari dan Tebing Tinggi Okura serta Dinas Pertanian sudah melakukan pertemuan terkait pengerukan terhadap danau tersebut.

Namun dalam pertemuan pada 19 April 2012 yang dilaksanakan di Danau Buatan itu, tidak dihadiri oleh Dinas PU Kota Pekanbaru.

Di mana pada pertemuan tersebut dibahas bahwa Dinas Pertanian Pekanbaru bersama camat dan lurah diminta untuk melakukan sosialisasi terhadap kelompok tani yang memiliki Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Buatan tersebut.

‘’Sekitar satu bulan yang lalu kita sudah mengawali pertemuan dengan kelompok empat kelompok tani, yaitu Danau Indah, Mahapidana, Lestari Jaya, dan Harapan Jaya. Di sana juga hadir Dinas PU Provinsi Riau, Camat Rumbai Pesisir dan tiga orang lurah. Hasil dari pertemuan itu kita sampaikan ke Dinas PU Kota melalui surat nomor 523 tertanggal 7 Mei 2012, yang menyatakan sudah dilaksanakan sosialisasi terhadap kelompok tani pada tanggal 19 April 2012 bertempat di Dermaga Dua Danau Khayangan (Danau Buatan),’’ katanya.

Dalam surat tersebut, lanjut Sentot ada dua poin yang disepakati secara bersama. Pertama, Pokdakan tidak akan mengisi atau menabur benih ikan baru ke Keramba Jaring Apung (KJA).

Poin kedua, apabila diharuskan, maka Pokdakan bersedia mengangkat KJA-nya dari perairan danau dengan adanya kompensasi atas biaya bongkar pasang, ikan yang dipelihara, serta kompensasi penghentian usaha sementara.

‘’Sebenarnya, dalam pertemuan itu masih ada pertemuan lanjutan sebelum danau itu dilakukan pengerukan. Tanggalnya memang belum dijelaskan. Tapi yang terjadi sekarang pertemuan lanjutan belum dilaksanakan, pengerukan terhadap danau itu sudah dilaksanakan oleh Dinas PU. Kita melihat di sini bukan ada unsur kesengajaan, tetapi hanya semacam miskomunikasi saja. Karena waktu rapat di Danau Buatan itu Dinas PU Kota Pekanbaru memang tidak hadir. Yang hadir hanya dari Dinas PU provinsi saja,’’ ungkapnya.

Kepala Dinas PU Kota Pekanbaru, Ir Dedi Gusriadi yang ditemui Riau Pos di ruang kerjanya mengatakan, sebulan sebelum dilakukan pengerukan, Dinas PU Kota, Bappeda, Camat Rumbai Pesisir dan Lurah, Dinas Pertanian sudah melakukan rapat bersama. Dalam rapat tersebut dijelaskan bahwa pihaknya akan melakukan pengerukan terhadap Danau Buatan, yang nantinya akan digunakan sebagai venue ski air.

‘’Kita undang Dinas Pertanian, camat dan lurah kemudian kita minta mereka untuk mensosialisasi kepada masyarakat yang memiliki keramba disana. Karena secara teknis tentang perikanan Dinas Pertanian yang lebih menguasai, makanya mereka kita minta untuk mensosialisasikan kepada masyarakat. Setelah sosialisasi dilaksanakan, maka kita lakukan pengerukan. Kalau sekarang ikan mati, kita tidak mengerti,’’ ungkapnya.(lim)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook