Laporan JOKO SUSILO, Pekanbaru joko-susilo@riaupos.co
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru menarik ratusan gram Rhodamin B dan dua kilogram lebih boraks, serta makanan yang mengandung Rhodamin B pada tiga industri rumah tangga pangan dan dua toko rempah, Kamis (10/5).
Sayangnya, tidak ada sanksi yang diberikan terhadap industri tersebut. BBPOM hanya menarik zat berbahaya itu untuk dimusnahkan.
Kepala BBPOM Pekanbaru Drs I Gde Nyoman Suandi Apt MM melalui Kepala Bidang (Kabid) Penyidikan Maruap Lumban Gaol mengatakan, temuan tersebut diperoleh setelah tim melakukan penelusuran di pasaran.
‘’Makanan yang ditarik ini sudah mengkhawatirkan sekali. Sehingga kita telusuri dan akhirnya menemukan tempat produksi dan langsung kita tarik makanan itu,’’ sebutnya kepada Riau Pos, Jumat (11/5).
Makanan yang mengandung Rhodamin B tersebut saat ini telah berada di Kantor BBPOM dan rencananya akan dimusnahkan. Di antara bahan makanan berbahaya itu seperti mi basah dan cendol merah.
Saat ditanya pemberian sanksi kepada industri yang memakai zat berbahay tersebut, Maruap Lumban katakan pihaknya tidak memberi sanksi saat itu.
BBPOM pun tak mau menyebutkan lokasi industri ditemukan memakai zat Rhodamin B yang biasa dipakai sebagai pewarna pakaian tekstil dan boraks yang biasa digunakan untuk pengawet kayu.
‘’Kita tarik di industri rumah tangga,’’ sebutnya sambil menolak memberitahukan lokasi persisnya. Namun demikian ia katakan BBPOM akan terus melakukan penelusuran ke beberapa industri kecil lainnya.
‘’Masih ada target lainnya, kita memang fokus dengan peredaran makanan berbahaya saat ini,’’ sebutnya. (yls)Puting Beliung Landa Rengat
RENGAT (RP) - Angin puting beliung disertai hujan lebat menerjang beberapa rumah warga di Kelurahan Kampung Besar Kota, Kecamatan Rengat, Kabupaten Inhu, Jumat (11/5) sekitar pukul 15.00 WIB.
Ini kabupaten ketiga di Riau yang diterjang puting beliung dalam sepekan terakhir, setelah Kuantan Singingi dan Rokan Hulu.
Kejadian terparah terjadi di Jalan Azki Aris RT 30 RW 09, tepatnya di Gang Lestari dan di Jalan AR Hakim RT 25 Kota Rengat. Sedikitnya 15 rumah warga mengalami rusak cukup parah terutama pada bagian atap. Beruntung tidak ada korban jiwa.
Salah satu rumah warga yang mengalami rusak parah adalah milik, Abdul Rahman yang berada di Jalan AR Hakim. Bangunan rumah yang juga dijadikan tempat usahanya, jebol pada bagian atap. Begitu juga dengan rumah milik, Tumino di RT 25 Jalan Arif Rahman Hakim rusak pada bagian atap bersama kuda-kudanya terbang sejauh 20 meter.
Dari pantauan sementara, sedikitnya lima unit rumah warga mengalami rusak berat. ‘’Angin kencang yang disertai hujan lebat berlangsung sekitar 10 menit,’’ ujar Andi warga daerah itu.
Selain rumah warga, sejumlah baliho ukuran besar hingga kanopi warga ikut tumbang. Bahkan ada di antara bagian atap rumah warga diterbangkan angin sejauh 15 meter.
Kejadian kemarin peristiwa yang baru pertama kali terjadi di Kota Rengat. Beberapa pemilik rumah dibantu tetangga terlihat mulai membersihkan rumahnya dan mengumpulkan puing-puing atap yang berterbangan.
Salah seorang warga, Desmawati yang rumahnya nyaris rubuh masih terlihat shock pasca peristiwa itu. ‘’Awalnya kami bersama keluarga berada di rumah karena hujan lebat. Setelah atap terbawa angin yang cukup kencang, saya bersama suami langsung lari keluar rumah menyelamatkan anak-anak,’’ ujar Desmawati.
Desmawati tidak menyangka bakal terkena terjangan puting beliung. Ia menceritakan, saat ini barang-barang miliknya sudah diungsikan di rumah kakaknya yang tidak jauh dari lokasi kejadian. ‘’Kami berharap pemerintah bisa membantu kerusakan rumah kami, maklumlah kami ini orang kecil,’’ ungkapnya.
Ketua RT 30 Kelurahan Kambesko, Kecamatan Rengat, Sibus mengungkapkan, delapan rumah yang terkena terjangan puting beliung tersebut umumnya milik warga yang kurang mampu.
Sehingga mereka sangat perlu uluran tangan dari pemerintah untuk membantu memperbaiki rumahnya dan mereka masih dapat kembali memiliki tempat berteduh.
‘’Sebagian besar yang terkena musibah ini sehari-hari bekerja sebagai buruh harian lepas. Kami berharap ada bantuan dari pemerintah,’’ harap Sibus.
Sementara itu Lurah Kambesko, Munziri yang berada di lokasi kejadian mengatakan, pihaknya sedang mendata kerusakan yang dialami. ‘’Data itu selanjutnya akan disampaikan ke Kesbang dan Dinas Sosial Inhu,’’ ujarnya.
Dikatakannya, kerusakan paling parah memang terjadi pada RT 30 dan pihaknya menyarankan warga yang rumahnya rusak berat sementara diinapkan di rumah tetangga. Hal itu sesuai dengan kesepakatan bersama warga daerah itu dan ketua RT setempat. ‘’Belum dapat dipastikan kerugian akibat musibah ini,’’ tambahnya.
Dengan kejadian itu tidak hanya warga sekitar kejadian, pada petang itu juga terlihat Dandim 0302 Inhu, Letkol Arm Surya Darma Damanik SH bersama anggota ikut membantu korban.
Di sela-sela memberi bantuan kepada warga, Dandim menegaskan, pihaknya juga akan membantu melakukan perbaikan rumah warga yang rusak. Apalagi mereka tergolong tidak mampu.
‘’Ahad (13/5) kegiatan Karya Bhakti ini akan kami laksanakan dan sebagian besar anggota akan langsung terjun untuk melaksanakan renovasi rumah,’’ tegasnya.
Sementara itu, Bupati Inhu Yopi Arianto mengaku prihatin atas musibah yang terjadi di Kelurahan Kambesko, Kecamatan Rengat.
Bupati mengaku sudah memerintahkan Kepala Bagian Kesra Setda Inhu untuk melakukan pendataan dan memberikan bantuan kepada para korban.
‘’Kita akan bantu sesuai dengan tingkat kerusakan. Saat ini Kabag Kesra sedang melakukan pendataan dan akan langsung diupayakan memberikan bantuan,’’ katanya.(kas/rpg)
Selain itu, Bupati mengungkapkan berdasarkan rapat koordinasi di lapangan, pada Ahad (13/5) ini, akan dilaksanakan Karya Bakti dan gotong royong melibatkan anggota Kodim 0302 Inhu, Satpol PP dan masyarakat melakukan perbaikan terhadap rumah warga yang mengalami kerusakan.
‘’Saya sangat prihatin dengan adanya musibah ini, saya berharap warga yang rumahnya terkena puting beliung untuk tetap sabar dan Pemkab Inhu akan berupaya memberikan bantuan,’’ jelas Bupati.(rpg)