PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) yang beroperasi di Provinsi Riau, PT Perkebunan Nusantara V menyalurkan sebanyak 26.000 bibit ikan lele (clarias) kepada kelompok disabilitas Pekanbaru.
Corporate Secretary PTPN V Bambang Budi Santoso, Senin (11/4) menyampaikan bahwa bantuan yang berasal dari program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) tersebut bertujuan untuk memperkuat kemandirian ekonomi kelompok disabilitas yang bernaung di bawah naungan Yayasan Insan Berguna Nusantara (IBNU) Pekanbaru.
"Saudara-saudara kita ini mungkin saja memiliki keterbatasan. Namun, saya melihat wajah mereka tetap memancarkan semangat untuk membuktikan diri mampu berdiri di kaki sendiri. Ini yang menjadi salah satu alasan kuat kami sehingga perusahaan memutuskan untuk mendampingi dan membantu mereka," katanya.
Bambang mengatakan sebagai perusahaan perkebunan milik negara, sejak awal PTPN V telah menaruh perhatian dan dukungan kepada para kelompok disabilitas. Dukungan tersebut diawali dengan mengundang khusus para kelompok disabilitas yang bernaung di bawah Yayasan Ibnu secara khusus pada medio 2021 lalu.
Pada saat itu, atau beberapa waktu menjelang masuknya Idulfitri 1443 Hijriah, sebanyak 2.000 paket sembako diserahkan langsung oleh CEO PTPN V Jatmiko Santosa kepada para kelompok disabilitas Pekanbaru.
Selanjutnya, PTPN V kembali memberikan bantuan berupa modal usaha sebesar Rp50 juta kepada kelompok disabilitas untuk pengembangan usaha ternak ikan air tawar. Hingga pada akhirnya, perusahaan kembali memberikan bantuan berupa 26.000 bibit ikan air tawar pada akhir Maret 2022, atau bersamaan dengan syukuran HUT ke-26 PTPN V.
Fenty, salah seorang penyandang disabilitas Yayasan IBNU Pekanbaru mengatakan, dirinya dan rekan-rekan lain menilai bahwa keterbatasan bukanlah rintangan. Sebaliknya, justru harus dimaknai sebagai tantangan untuk terus berkarya dan mewujudkan beragam harapan.
Fenty sendiri terlahir sebagai pengidap cerebral palsy, atau kelumpuhan pada fungsi otak sejak lahir yang menyebabkan sinkronisasi gerakan dan koordinasi tubuh terganggu. Untuk sekadar berdiri dan melangkahkan kaki, dia tak pernah lepas dari sebatang tongkat yang menopang tubuhnya.
Namun, alih-alih berpangku tangan, perempuan paruh baya itu enggan hanya bersandar dalam keputusasaan. Malah, impian setinggi-tingginya dia gantungkan untuk menyalakan asa bagi kaum sepenanggungan.
Fenty tidak pernah menyangka komunikasi singkat dengan Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko Santosa saat menerima bantuan sembako bagi ratusan penyandang disabilitas Pekanbaru pada medio tahun lalu ternyata terealisasi. Dengan mata berkaca-kaca, dia pun menyampaikan apresiasi dan terima kasih setinggi-tingginya atas beragam bantuan dan dukungan kepada PTPN V.
"Alhamdulillah. Baru kali ini ada perusahaan yang memberikan perhatian dan dukungan penuh kepada kami, kaum disabilitas Pekanbaru. Diberikan sembako kami sudah sangat bahagia. Apalagi sekarang diberikan bantuan modal usaha dan bibit ikan langsung. Terima kasih PTPN V telah begitu perhatian kepada kami," katanya.
"Ini hal luar biasa bagi kami. Kami memerlukan dukungan seperti ini. Kami ingin menjadi diri yang berguna bagi negara ini," lanjut Fenty yang merupakan sarjana perikanan itu.
CEO PTPN V Jatmiko K Santosa pun mengaku bahagia bisa membantu kelompok disabilitas untuk terus berkreativitas dan menularkan semangat tanpa menyerah kepada masyarakat. Sebagai perusahaan milik negara, ia mengatakan sudah menjadi kewajiban PTPN V untuk hadir di tengah-tengah masyarakat.
"Semoga modal usaha ini dapat memperkuat teman-teman disabilitas yang memiliki semangat tak terbatas untuk terus berkarya," kata dia.(eca/ifr)