Laporan M ALI NURMAN dan JOKO SUSILO
SETELAH sempat mengamankan sekitar 46 orang wanita-wanita pekerja tanpa identitas Pekanbaru saat razia di tempat hiburan Surya Citra Hotel (SCH), beberapa waktu yang lalu, Polresta Pekanbaru berencana memanggil pemilik SCH untuk dimintai keterangan atas temuan polisi di lokasi tersebut.
Hal ini diungkapkan Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar kepada Riau Pos, Kamis (11/4) melalui Kasat Reskrim, Kompol Arief Fajar Satria SH SIK MH. ‘’Pemilik akan kita panggil dan periksa,’’ jelas Arief. Tujuan pemanggilan ini, dipaparkannya untuk mendalami dugaan pelanggaran yang terjadi.
Sementara itu, setelah dilakukan pemeriksaan, sekitar 46 wanita pekerja SCH yang sempat diamankan sudah dilepas.’’Mereka kemarin kita periksa untuk dimintai keterangan,’’ ucap Kasat Reskrim. Sementara itu, untuk tiga anak di bawah umur yang diamankan di SCH saat sedang bersama tamu, hal tersebut masih dalam proses oleh penyidik. ‘’Itu masih kita proses,’’ pungkasnya.
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, jajaran Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru merazia Surya Citra Hotel (SCH) di Jalan Siak II, Kecamatan Payung Sekaki, Rabu (10/4) dini hari. Dari razia ini sekitar 46 orang perempuan yang bekerja di lokasi itu diamankan karena tak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pekanbaru. Selain itu, tiga anak di bawah umur yang sedang bersama tamu juga diamankan.
Razia ini digelar Rabu dinihari. Dengan menurunkan seluruh personil Reskrim, lokasi ini didatangi. Pemeriksaan lalu dilakukan. Selain mengamankan puluhan wanita tersebut, empat pasangan yang sedang asyik bermesraan tanpa ikatan pernikahan di dalam kamar hotel juga dibawa.
Camat Tak Rekom Izin
Surya Citra House (SCH) tak pernah direkomendasikan izinnya dari Kecamatan Payung Sekaki. Keberadaan SCH tersebut tak mendapatkan izin dari kecamatan. Padahal suatu bentuk usaha sekecil apapun yang berada di kecamatan, harus mendapatkan izin rekomendasi dari RT, RW, kelurahan dan camat.
‘’Namun untuk SCH kecamatan tak pernah mengeluarkan izinnya. Memang keberadaannya sudah cukup lama dan terkadang cukup meresahkan warga. Tetapi untungnya keberadaannya (SCH) di dalam sehingga kurang diketahui masyarakat,’’ ungkap Camat Payung Sekaki, Edi Rizal kepada Riau Pos Kamis (11/4).
Alasan warga resah dengan keberadaan SCH tersebut bukannya tanpa alasan. Beberapa kali tempat hiburan tersebut dirazia dan beberapa perempuan tertangkap disaksikan warga.(fas)