PEKANBARU (RP) — Pekanbaru merupakan kota yang diidentik dengan budaya Melayu. Untuk mencerminkan kemelayuannya, Pemko Pekanbaru merancang Pasar Limapuluh di Jalan Sultan Syarif Kasim (SSK) ujung menjadi Pasar Budaya.
Keinginan Pemko Pekanbaru memilih Pasar Limapuluh sebagai Pasar Budaya karena lokasinya sangat berdekatan dengan Sungai Siak.
Kemudian masyarakat yang tinggal di kawasan ini dalam radius beberapa meter mayoritas penduduknya asli orang Melayu.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru Ir Hj El Syabrina MP kepada Riau Pos, akhir pekan lalu mengatakan, Disperindag sudah melakukan lobi ke Kementerian Perdagangan dengan menjual konsep tersebut.
Mulai dari bentuk bangunan yang akan dibuat sampai dengan produk yang akan dijual di Pasar Budaya itu sendiri.
Hasilnya, kata El Syabrina, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan memberikan respon positif. Artinya Kementerian Perdagangan bersedia membantu dengan catatan harus ada Detail Engineering Design (DED)-nya.
‘’Alhamdulillah, tahun ini untuk konsep DED Pasar Budaya sudah dialokasikan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Pekanbaru. Jika proses pembuatan DED-nya bisa diselesaikan oleh Dinas PU, maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru akan mengajukan program tersebut kepada Wali Kota Pekanbaru untuk melakukan ekspos bersama ke Kementerian Perdagangan,’’ ungkapnya.
Nantinya kata El Syabrina, di pasar ini ada pasar basahnya, ada pasar untuk sandang juga, mulai dari pakaian, sampai dengan tekstil dan tenunnya.
Kemudian pada malam harinya pasar tersebut dijadikan sebagai tempat berjualan makanan kuliner.
Sehingga nantinya di pasar tersebut semua yang berciri khas Melayu ada dijual disana.
‘’Kita mengupayakan, ada beberapa beberapa jenis produk ataupun ikan yang dijual di Pasar Budaya ini tidak bisa ditemukan di pasar lain. Misalnya di pasar lain tidak ada dijual Lempuk Durian, jika ingin membelinya masyarakat hanya bisa membelinya di Pasar Budaya. Kemudian untuk ikan, seperti ikan Lomek basah sangat susah ditemukan di pasar lain, tapi di Pasar Budaya sangat banyak dijual. Artinya kita menanamkan imej kepada masyarakat, bahwa tidak usah bersusah-sudah pergi ke pasar lain, cukup ke Pasar Budaya saja semuanya bisa didapat,’’ katanya.(lim)