PEKANBARU (RIAUPOS.CO) Sekolah yang ada di bawah Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru diminta untuk berkoordinasi dan melapor jika membangun fasilitas tambahan. Ini menyikapi adanya musibah yang terjadi di beberapa sekolah akhir-akhir ini hingga berakibat fatal.

Penegasan ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Pekanbaru Abdul Jamal, Senin (11/2). ’’Setiap sekolah yang akan membangun fasilitas baru apapun jenisnya harus lapor ke Disdik dulu. Jangan memandai sendiri,’’ kata dia.

Dijelaskan Jamal, pihaknya juga punya bagian teknis yang akan memberikan petunjuk terkait layaknya fasilitas itu dibangun berikut bagaimana fasilitas itu dibangun sesuai spesifikasi demi keamanan.

’’Saya tak mau lagi dengar ada musibah dikarenakan bangunan tak sesuai spek. Sehingga berakibat fatal bagi siswa,’’ sambungnya.

Selain penambahan, Kadisdik juga meminta sekolah untuk melaporkan fasilitas-fasilitas yang dinilai sudah tidak layak lagi namun masih berada di sekolah ke Disdik. Hal ini, agar cepat ditindaklanjuti sebelum menimbulkan korban jiwa. Kepala sekolah diminta berperan aktif dalam persoalan yang terjadi di lingkungannya.

’’Bukan kami mengabaikan atau tidak mau mengecek fasilitas yang ada di sekolah, itu sudah kami lakukan. Tapi peran aktif kepala sekolah sangat dibutuhkan dalam persoalan itu,’’ ucapnya.

Peran aktif sekolah diperlukan, kata dia, karena  ruang lingkup Disdik sangat luas yang mengawasi 500 sekolah.

’’Ada yang lebih bagus, saya mohon wali murid juga menyampaikan ke pihak sekolah kalau ada melihat fasilitas sekolah yang membahayakan, biar sekolah yang melaporkannya ke kami,’’ imbuhnya.

Di bagian lain, Disddik juga menurunkan tim internal ke sekolah-sekolah negeri. Tim mendata dan melakukan pengecekan langsung langsung dengan mendatangi SD maupun SMP negeri yang ada di Kota Pekanbaru.

‘’Pendataan masih terus berlangsung dan Disdik memang sudah ada temuan di beberapa sekolah,’’ kata  Sekretaris Disdik Kota Pekanbaru, Muzailis kepada Riau Pos Senin (11/2).

Dijelaskannya, temuan itu di antaranya bangunan sarana pendukung sekolah yang dinilai tidak layak. Seperti pagar sekolah, plafon dan atap bangunan.

“Solusinya kami bongkar dan akan kami anggarkan perbaikannya. Rata-rata (kerusakan, red) itu di SD. Itu yang mendata bidang sapras Disdik,” ujarnya menambahkan.

Karena pendataan masih terus berjalan, ia mengatakan temuan beberapa sekolah itu sedang dalam tahap didata dan direkap.(yls)

(Laporan M Ali Nurman dan Joko Susilo, Kota)