KOTA (RIAUPOS.CO) - Pasca-kebakaran hebat yang melanda Plaza Sukaramai, Selasa (8/12) sore, hampir seluruh isi bangunan hangus, terutama di gedung utama (tengah). Perlu ada kajian khusus mengenai konstruksi bangunan guna mengetahui apakah sisa bangunan yang terbakar masih layak atau tidak digunakan.
”Tim ahli harus turun ke lokasi untuk memastikan panasnya suhu saat kebakaran sampai tidak ketulangbesi. Selain itu, juga harus ditinjau mengenai selimut beton yang menutupi besi pada konstruksi beton bertulang. Kemudian mutu betonnya juga harus dilihat. Pokoknya informasi mutu beton harus diketahui. Selain itu, dokumen pelaksanaan pembangunan juga harus diteliti dulu,” jelas ahli konstruksi dari Universitas Islam Riau (UIR) Prof Sugeng, Kamis (10/12).
Lebih lanjut dikatakannya, nantinya tim ahli dapat memperkirakan suhu yang membakar konstruksi bangunan. Dari masing-masing tempat suhunya berkemungkinan berbeda karena konstruksi bangunan yang hanya menghitam karena asap tidak akan separah konstruksi bangunan yang terpapar pusat api.
”Untuk itu, yang sangat penting saat ini jangan serta merta dibersihkan dulu sisa kebakaran. Tim forensik ahli sipil harusnya diturunkan untuk melihat dan memperkirakan suhu pemanasan pembakaran. Hal itu bisa dilihat dari bahan-bahan yang terbakar,” ujarnya.
”Kalau nantinya ditemukan hanya beberapa titik saja yang perlu diperkuat, maka tidak perlu dilakukan upaya perobohan bangunan. Namun tentunya tetap mengutamakan keselamatan pengguna,” tambahnya.
Sementara itu, Kapolresta Pekanbaru Kombespol Aries Syarief melalui Kabag Operasional Kompol M Sembiring mengatakan, pihaknya membentuk tim pengelola untuk mengatur kondisi dan situasi di lingkungan Plaza Sukaramai serta membentuk posko bagi para pedagang. ”Tindakan yang kami lakukan akan membuat empat posko bagi pedagang serta melakukan penjagaan di lokasi,” jelasnya.
Tim Labfor Turun
Kamis (10/12) pagi, tim Labfor Mabes Polri turun ke lokasi. Tim Labfor ini dipimpin AKBP Jonius Hutabarat didampingi Kompol Yudiatnis serta AKP Rafles Tampubolon.
Menurut AKBP Jonius Hutabarat sebagai Ketua Forensik Cabang Medan, pada saat ini, kondisi di dalam ruangan tersebut tepatnya di lantai dasar habis terbakar.
Hanya saja, bagian tengah lantai satu serta atasnya kondisinya lebih parah. ”Semakin ke atas semakin parah kebakarannya, seperti piramid terbalik. Itu kan metode api,” jelasnya.(sol/ali/cr1/yls)