(RIAUPOS.CO) -- AKTUALISASI menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati tidak sekedar koar-koar saja. Akan tetapi diterapkan dalam setiap tindakan keseharian. Dan ini harus ditunjukkan oleh seluruh warga negara Indonesia dari semua golongan.
Topik ini menjadi salah satu tema yang dibahas dalam orientasi anggota DPRD Kota Pekanbaru. Dan kegiatan orientasi ini ditaja oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Riau ini. Yang dibuka secara resmi Wakil Gubernur Riau H Edy Natar Nasution Selasa (8/10) malam di Gedung Daerah.
Sementara pelaksaan orientasi ini dilaksanakan Grand Elite Hotel, Rabu (9/10) hingga Jumat (11/10). yang diikuti oleh seluruh anggota DPRD Kota Pekanbaru yang berjumlah 45 orang. Dengan mendatangkan narasumber dari Depdagri, dan juga BPSDM Provinsi Riau.
Disebutkan, bahwa orientasi ini adalah sebagai salah satu bentuk pembekalan dan pendalaman tugas para anggota dewan dalam menjalankan tugas selama lima tahun ke depan.
Kepada Riau Pos, Ketua DPRD Kota Pekanbaru Hamdani MS SIP disela-sela kegiatan mengatakan bahwa, kegiatan orientasi ini sangat penting untuk diikuti para anggota legislatif dalam menjalankan tupoksi (tugas,fungsi dan pokok) anggota dewan.
“Orientasi ini sebenarnya hak dan kewajiban anggota dewan, apalagi anggota DPRD Pekanbaru periode ini banyak juga yang baru, maka saya nilai orientasi sangat penting diikuti,’’ katanya menjelaskan.
Dalam kegiatan ini, ada 19 orang anggota DPRD periode lama, pun tetap mengikuti rangkaian orientasi ini. ‘’Saya kira tidak salah mengulang kembali meski sebelumnya sudah pernah,’’ ujarnya.(ksm)
mengikutinya,” sebutnya lagi.
Soal materi yang diberikan, Hamdani menilai banyak informasi dan pengetahuan yang bisa diambil oleh para anggota dewan, diantaranya bagaimana memahami seutuhnya kerangka dasar pancasila, dan undang-undang dasar yang didalamnya juga menyangkut tugas-tugas legislatif.
“Kita dituntut tidak hanya sekedar koar-koar, kami NKRI, kami nasionalisme, tetapi bagaimana aktualisasi dari NKRI itu, dan tunjukkan bahwa kita ini memiliki pemahaman pancasila yang utuh,’’sebutnya.
Tidak hanya itu, tidak juga hanya sekedar seremoni. “Tapi betul-betul menunjukkan dan menghargai yang namanya perbedaan pendapat, menghargai masukan serta juga menghargai subtansi dari Pancasila dan undang-undang dan demokrasi,” tutur.(ksm)
Laporan AGUSTIAR, Kota