“Kalau evaluasi mungkin bisa kita lakukan bersama Dishub dan Satlantas. Karena seperti pasar pagi banyak pedagang yang memakai badan jalan sehingga terjadi penyumbatan yang mengakibatkan macet,” kata PUPR Riau.
Jika memang evaluasi yang diharapkan perihal kemacetan, memang diakui Yunannaris hal tersebut berkaitan dengan beberapa pihak sekaligus. Seperti pedagang yang berjualan sampai di badan jalan sementara pekerjaan pada dua titik pembangunan flyover, simpang Pasar Pagi Arengka dan simpang SKA Pekanbaru mengalami kemacetan.
“Ini lagi kami koordinasikan dengan Satlantas serta Dishub dan Satpol PP,” tambahnya.
Secara menyeluruh, PUPR Riau berharap pekerjaan pembangunan yang bertujuan mengurai kemacetan di daerah rawan tersebut dapat didukung bersama. Selain itu ditegaskan Yunan, sesuai instruksi pimpinan pekerjaan juga akan memperhatikan kondisi lingkungan sekitar.
“Tetap akan kita lakukan perbaikan kondisi yang ada sekarang. Baik macet dan dampak lainnya akibat pembangunan, sehingga akan mengurangi kondisi yang sekarang,” tegasnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dishub Kota Pekanbaru Kendi Harahap tak menampik, arus lalu lintas di sekitaran persimpangan tersebut kerap terjadi kemacetan arus lalu lintas. Kondisi ada penutupan ruas Jalan Soekarno Hatta dari arah Damai Langgeng menuju Pasar Pagi Arengka. “Ruas jalan itu ditutup, ini menyebabkan terjadinya kemacetan,” ujar Kendi kepada Riau Pos, Senin (9/7).