DUMAI (RIAUPOS.CO) - PROGRAM pengentasan kemiskinan di Kota Dumai masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah. Pasalnya, jumlah warga yang berstatus penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) cukup tinggi, mencapai 15 ribu warga dari jumlah penduduk Dumai sekitar 280 ribu.
“Masih terdapat belasan ribu warga yang terjerat masalah kesejahteraan sosial, mereka mencakup beberapa kategori seperti masalah kebencanaan, ketunaan, ketelantaran, kecacatan, kemiskinan, keterpencilan serta tindak kekerasan, dan jenis PMKS lainnya,” tutur PLT Kepala Dinas Sosial Bambang Hardiyanto.
Ia menyebutkan, hampir sebagian besar terbelit persoalan ekonomi yang cukup memberat mereka. “Jumlah tersebut dinilai masih tinggi, ditambah pula dengan penyandang disabilitas yang terdapat diDumai sekitar 500 orang,” sebutnya.
Bambang menyebutkan, penanganan PMKS tidak seluruhnya menjadi tanggung jawab Dinsos. “Kita sendiri telah meluncurkan berbagai program guna menangani persoalan tersebut,” tuturnya.
Ia mengaku pihaknya sudah membuat progam dalam penanganan penyandang kemiskinan seperti perlindungan sosial dengan memberikan bantuan usaha. “Kita ada Program Kelompok Usaha Bersama (KUBe), Program Keluarga Harapan (PKH), serta program lainnya,” ujarnya.
Wakil Wali Kota Dumai Eko Suharjo juga mengakui, masih banyak masyarakat Dumai yang hidupnya sulit , berbagai faktor jadi penyebab. “Kita sudah lakukan berbagai upaya mengentaskan kemiskinan seperti bantuan PKH, Kube dan yang dapat membangkitkan taraf ekonomi masyarakat sebagai wirausaha,” sebutnya.
Ia berharap jumlah PMKS diharapkan turun dari tahun ke tahun, maka data PMKS harus di evaluasi terus menerus untuk menilai apakah program yang dilakukan pemerintah itu berhasil. ”Harus ada program terukur, tapi ini pekerjaan kita semua, harus bersama-sama,” tutupnya.(ksm)